Dicky pun memprediksi lemahnya upaya 3T akan menjadi pemicu penyebaran kasus Covid-19 akibat varian Omicron di Jakarta yang akan terus terjadi hingga beberapa waktu ke depan.
Dicky memprediksi puncak kasus Omicron di Ibu Kota diprediksi akan terjadi pada Februari 2022.
"Ini Jakarta belum puncaknya. Kemungkinan Februari 2022 ini (puncak kasus Omicron) di Jakarta dan daerah luar Jakarta terutama luar Jawa paling lambat Maret 2022," katanya.
Baca juga: Luhut: Puncak Omicron Februari-Maret, Jakarta Berpotensi Naik Tinggi
Dicky mengatakan, puncak kasus Omicron diprediksi akan terjadi dalam waktu dekat karena penularannya yang cepat namun orang yang terpapar tak mayoritas tak mengalami gejala.
Seseorang tak dapat terdeteksi terpapar Covid-19 varian Omicron kalau tidak dilakukan pelacakan kasus.
"Sehingga ada dua amplikasi dari tidak gejala ini adalah pertama umumnya tidak terdeteksi. Kedua, ini yang membuat ledakan cepat tanpa diketahui," ucap Dicky.
Percepat pelacakan kasus
Menurut Dicky, Pemprov DKI Jakarta dalam waktu dekat ini harus mempercepat pelacakan kasus masyarakat terpapar Omicron.
Sebab, kata Dicky, Jakarta merupakan indikator situasi paparan Covid-19 maupun varian baru dalam skala nasional.
"Ketika Jakarta buruk, Indonesia memburuk. Ketika Jakarta baik, Indonesia membaik," kata Dicky.
Dicky mengatakan, percepatan pelacakan kasus bukan berarti Omicron hanya merebak di Jakarta, tapi kelengkapan fasilitas dan kapasitas dapat dimanfaatkan.
"Bukan berarti penyebabnya itu Jakarta, tapi indikator ini terjadi akibat Jakarta memiliki kapasitas paling memadai dan mumpuni menemukan atau mendeteksi kasus," pungkas Dicky.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.