Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Jakarta Simpan Bom Waktu Omicron akibat 3T yang Lemah...

Kompas.com - 18/01/2022, 10:09 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

Dicky pun memprediksi lemahnya upaya 3T akan menjadi pemicu penyebaran kasus Covid-19 akibat varian Omicron di Jakarta yang akan terus terjadi hingga beberapa waktu ke depan.

Dicky memprediksi puncak kasus Omicron di Ibu Kota diprediksi akan terjadi pada Februari 2022.

"Ini Jakarta belum puncaknya. Kemungkinan Februari 2022 ini (puncak kasus Omicron) di Jakarta dan daerah luar Jakarta terutama luar Jawa paling lambat Maret 2022," katanya.

Baca juga: Luhut: Puncak Omicron Februari-Maret, Jakarta Berpotensi Naik Tinggi

Dicky mengatakan, puncak kasus Omicron diprediksi akan terjadi dalam waktu dekat karena penularannya yang cepat namun orang yang terpapar tak mayoritas tak mengalami gejala.

Seseorang tak dapat terdeteksi terpapar Covid-19 varian Omicron kalau tidak dilakukan pelacakan kasus.

"Sehingga ada dua amplikasi dari tidak gejala ini adalah pertama umumnya tidak terdeteksi. Kedua, ini yang membuat ledakan cepat tanpa diketahui," ucap Dicky.

Percepat pelacakan kasus

Menurut Dicky, Pemprov DKI Jakarta dalam waktu dekat ini harus mempercepat pelacakan kasus masyarakat terpapar Omicron.

Sebab, kata Dicky, Jakarta merupakan indikator situasi paparan Covid-19 maupun varian baru dalam skala nasional.

"Ketika Jakarta buruk, Indonesia memburuk. Ketika Jakarta baik, Indonesia membaik," kata Dicky.

Dicky mengatakan, percepatan pelacakan kasus bukan berarti Omicron hanya merebak di Jakarta, tapi kelengkapan fasilitas dan kapasitas dapat dimanfaatkan.

"Bukan berarti penyebabnya itu Jakarta, tapi indikator ini terjadi akibat Jakarta memiliki kapasitas paling memadai dan mumpuni menemukan atau mendeteksi kasus," pungkas Dicky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com