Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Klaim Banjir di Jakarta Cepat Surut, Faktanya Banjir Meluas dan Ratusan Orang Mengungsi

Kompas.com - 19/01/2022, 15:42 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah wilayah di Jakarta dilanda hujan deras, Selasa (18/1/2022). Akibatnya, genangan air dengan ketinggian hingga sekitar satu meter mengepung permukiman warga.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan angkat bicara soal masalah klasik yang kerap terjadi di Ibu Kota ini.

Melalui akun Instagram @aniesbaswedan, DKI 1 itu mengatakan bahwa banjir di Jakarta bisa ditangani dengan cepat.

"Jakarta dilanda hujan ekstrim tapi bisa ditangani cepat. Kenapa? Atas izin Allah, Kerja sistematis dan kerja cepat itu membuatkan hasil!" kata Anies, Rabu (19/1/2022).

Baca juga: Klaim Banjir Jakarta Cepat Surut, Anies: Atas Izin Allah, Kerja Sistematis Membuahkan Hasil!

Anies menuturkan, lebih dari 100 pompa mobile dan 480 pompa stasioner diaktifkan untuk mengatasi genangan.

"Alhamdulillah, berkat kesiapan dan tanggapnya jajaran Pemprov DKI sebagian besar titik banjir kemarin sudah surut di hari yang sama," imbuhnya.

Banjir meluas

Fakta di lapangan menunjukkan bahwa jumlah tiitk banjir di Jakarta meluas, alih-alih menurun.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat ada 93 rukun tetangga (RT) yang dilanda banjir pada Rabu (19/1/2022). Sebanyak 908 jiwa terpaksa mengungsi.

Pada pukul 06.00 WIB tercatat ada 31 rukun tetangga (RT) di Jakarta Barat yang tergenang banjir. Kemudian bertambah menjadi 73 RT pada pukul 12.00.

Baca juga: 93 RT di DKI Jakarta Terendam Banjir, 908 Warga Mengungsi

Selanjutnya, terdapat 20 RT yang terendam banjir di Jakarta Utara.

Adapun titik banjir terbanyak berada di kelurahan Tegal Alur yakni 34 RT dengan kedalaman 40-100 sentimeter.

Banjir tak kunjung surut di Tegal Alur

Kawasan permukiman warga di Jalan Prima Dalam, Tegal Alur, Jakarta Barat, terpantau masih terendam banjir pada Rabu siang.

Ketua RT 005 RW 006 Tegal Alur Suhud Panggabean mengatakan bahwa banjir mulai merendam wilayahnya pada Selasa.

"Hari Selasa sudah mulai banjir, terus hujan kan siang dan malam, berlanjut sampai saat ini," kata Suhud saat ditemui di lokasi, Rabu.

Baca juga: Banjir di Jalan Prima Dalam Tegal Alur Tak Kunjung Surut, 85 Rumah Warga Terendam sejak Kemarin

Hujan yang terus menerus terjadi, kata Suhud, membuat debit air yang menggenangi permukiman warga bertambah.

"Tadi jam 10.00 pagi debit air bertambah, dari 40 sampai 60 sentimeter," ujarnya.

Jalan Prima Dalam merupakan daerah langganan banjir setiap tahun.

Berdasarkan data yang dipegang pihak RT, tercatat sebanyak 85 rumah warga dan 15 gang terendam banjir dengan ketinggian air beragam.

(Penulis : Singgih Wiryono, Reza Agustian/ Editor : Nursita Sari, Kristian Erdianto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com