Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Pungli di Pasar Lama Tangerang Diungkap, Penataan Ulang hingga Retribusi

Kompas.com - 02/02/2022, 09:10 WIB
Muhammad Naufal,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Kawasan kuliner di Pasar Lama Kota Tangerang kini ditata ulang setelah terungkapnya praktik pungutan liar (pungli) yang dialami pedagang.

Setelah penataan ulang, Pemerintah Kota Tangerang juga akan mewajibkan pedagang untuk membayar retribusi.

Rencana penerapan retribusi sempat diungkapkan oleh Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah.

Menurut politisi Partai Demokrat ini, kebijakan tersebut bertujuan untuk menghilangkan praktik pungli yang membebani para pedagang.

Baca juga: Pedagang di Kawasan Kuliner Pasar Lama Tangerang Kerap Ditarik Pungli oleh Preman

"Ya ditata. Kaitan retribusi, retribusinya harus jelas siapa yang mengelola, harus masuk dengan jelas," tutur Arief, pada 27 Januari 2022.

Penataan ulang hingga retribusi

Kawasan kuliner Pasar Lama di Kota Tangerang ditutup selama enam hari, mulai 2 hingga 7 Februari 2022.

Proyek penataan ulang akan dikerjakan oleh PT Tangerang Nusantara Global (TNG), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemkot Tangerang.

Direktur Utama PT TNG Edi Candra menyebutkan, pihaknya sudah menyiapkan tim khusus untuk menata ulang Pasar Lama.

"Konsepnya sudah ada di tim. Intinya dari tanggal 2-7 Februari 2022, tim akan membuat tempat PKL akan berdagang," ujarnya saat dihubungi, Selasa (1/2/2022).

"Misalnya di jalannya itu akan dilakukan pengecatan permanen, di dalamnya nanti terdapat pedagang yang akan diatur," tutur dia.

Baca juga: Setelah Pasar Lama Tangerang Ditata Ulang, Pedagang Wajib Bayar Retribusi

Setelah penataan selesai, para pedagang akan diwajibkan untuk membayar retribusi. Namun, kata Edi, tarifnya belum ditentukan.

Edi memperkirakan besaran retribusi untuk setiap PKL sebesar Rp 30.000 per hari. Ada juga opsi untuk pembayaran per bulan.

Menurut dia, tarif retribusi akan disepakati lebih dahulu oleh PT TNG bersama DPRD Kota Tangerang.

"Kisaran Rp 30.000-an tiap pedagang per malam, atau kalau misal dibuat bulanan. Nanti ada ketentuan yang mengaturnya," paparnya.

Selain itu, besaran retribusi juga tergantung dari berapa besar lapak yang dimiliki tiap PKL. Jika lapak pedagang lebih besar dari yang disediakan, maka tarif retribusinya dua kali lipat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com