MYL dan DA dijanjikan menerima upah sebesar Rp 2 juta dari otak pembunuhan. Masing-masing akan menerima Rp 1 juta.
Namun, dari hasil pemeriksaan, polisi menyebut bahwa MYL dan DA masing-masing baru menerima uang muka sebesar Rp 500.000.
Baca juga: Berusaha Melarikan Diri, Pembunuh Pemuda di Pesanggrahan Ditembak
Dari hasil keterangan sementara, pelaku MYL membunuh korban dengan cara menusuknya menggunakan gunting.
Gunting yang digunakan MYL untuk menghabisi korban itu disediakan oleh LM.
"Dari interogasi, MYL tidak mengenal dengan korban. Pelaku mendapat bayaran dari orang yang menyuruh (LM) untuk melakukan tindakannya tersebut," ujar Budhi.
Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKP Yefta Ruben mengungkapkan, DA kebagian tugas untuk mencekik korban.
"Dari hasil interogasi awal, dia ini adalah yang memegangi korban dan mencekik korban," ujar Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKP Yefta Ruben dalam keterangannya, Sabtu (12/2/2022).
Baca juga: Kematian Pemuda di TPU Pesanggrahan yang Terkuak...
Katanya, pelaku DA juga orang yang menghubungkan otak pembunuhan ini (LM) dengan MYL.
"Dia juga diduga sebagai penghubung terhadap otak (pembunuhan) yang sampai saat ini masih dilakukan pengejaran," ucap Yefta.
Sebelum kasus terkuak dan pelaku ditangkap, korban VF ditemukan tewas oleh teman wanitanya, Hilda, yang saat itu hendak pergi ke pasar pada Kamis (10/2/2022) sekitar pukul 05.10 WIB.
Ibu Hilda, Umi menjelaskan, korban ditemukan oleh putrinya di jalan setapak antara deretan makam. Lokasi rumah Umi tak jauh dari lokasi tempat ditemukannya korban.
"Anak saya yang lihat, tukang sayur juga lihat katanya," kata Umi, seperti dikutip Tribun Jakarta.
Baca juga: Pelaku Dijanjikan Rp 1 Juta untuk Bunuh Pemuda di TPU Pesanggrahan
Menurut Umi, saat itu Hilda yang kaget melihat keberadaan jenazah korban mengurungkan niat untuk ke pasar.
Lalu, Hilda kembali ke rumah untuk melaporkan temuannya itu.
"Begitu dia lihat, langsung balik lagi ke rumah. Enggak jadi ke pasar. Dia cerita sama saya, gemetaran," ucap Umi.
Saat itu, Umi dan Hilda serta warga lain datang ke lokasi ditemukan korban.
"Pas bareng-bareng ke sana, anak saya ternyata ngenalin. Ternyata temannya, tahunya dari bajunya itu," ucap Umi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.