"Ke depannya kita mending naik pesawat, karena harganya tipis ya, tidak jauh beda. Memang biasanya juga naik pesawat kalau Jakarta- Palembang," kata Fitri sembari menunggu keberangkatan busnya.
Baca juga: Syarat Bawa Hasil Tes PCR Juga Telah Dihapus di Terminal Pulogebang
Meski mengetahui kebijakan terbaru, Fitri mengatakan kali ini tetap memilih mudik menggunakan bus.
"Kami saat ini membawa banyak barang, bawa televisi buat bapak, jadi kami pilih bus untuk saat ini," kata Fitri.
Di sisi lain, Aprijaya (25) yang sedang menanti keberangkatan menuju Muara Enim menyebut akan tetap menumpang bus meski harganya beda tipis.
"Saya enggak mempermasalahkan perbedaan harga yang tipis sih. Sebab, rumah saya jauh dari bandara, Saya rumahnya di Muara Enim, Sumatera Selatan, kalau dari bandara jauh," kata Aprijaya.
Menurut Aprijaya, bila menumpang pesawat, dia harus merogoh kocek lebih karena harus menumpang trasnportasi darat untuk mencapai rumahnya.
Baca juga: Syarat Tes Antigen/PCR Dihapus, Penumpang Bus AKAP di Terminal Grogol Masih Sepi
"Harus naik dua kali kendaraan lagi dari Palembang. Jadi saya lebih pilih naik bus," kata Aprijaya.
Sementara itu, kebijakan yang meringankan penumpang itu justru disambut gembira oleh para penyedia jasa atau perusahaan otobus (PO).
PO bus di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, meyakini jumlah penumpang bus antarkota antarprovinsi (AKAP) akan bertambah seiring dicabutnya persyaratan perjalanan dengan tes Covid-19.
Aturan ini diyakini bisa meningkatkan jumlah penumpang. Tapi memang rute Jawa ini akhir-akhir ini lumayan bergerak naik jumlah penumpangnya," kata Eko (34) dari PO Harapan Jaya di Terminal Kalideres, Rabu.
Menurut Eko, persyaratan wajib tes Covid-19 dengan antigen atau PCR menjadi salah satu penyebab sedikitnya masyarakat yang bepergian menggunakan bus AKAP.
"Antigen ditiadakan bakal berpengaruh, karena penumpang kan ribet ya kalau harus urus surat-surat, tes ini itu. Nah kalau sekarang mereka lumayan bebas," lanjut Eko.
Baca juga: Tes PCR/Antigen Tak Jadi Syarat Perjalanan, Warga: Lengah Sedikit, Kasus Naik Lagi, Lelah...
Sependapat dengan Eko, Adi Abraha (37), agen PO Almira Terminal Kalideres, juga meyakini persyaratan tes membuat masyarakat mengurungkan niat bepergian lantaran harganya mahal dan menyulitkan.
"Memang faktor sedikitnya penumpang itu kami duga karena antigen itu, ribet dicolok-colok dan harus bayar lagi. Tes itu kan modal mahal. Harganya itu bisa setengah harga tiket bus," kata Adi di lokasi yang sama.
Adi berharap, dengan dipermudahnya persyaratan penumpang, maka akan menaikkan trafik penumpang bus AKAP.
"Dengan digelar aturan ini, saya yakin jumlah penumpang bakal ramai lagi, meriah lagi," pungkas Adi.
Sementara itu, meski persyaratan antigen atau PCR telah dihapus, sejumlah agen perusahaan otobus (PO) di Terminal Kalideres mengatakan, masih ada penumpang yang belum mengetahui kebijakan tersebut.
"Tadi penumpang kadang masih ada yang kasih hasil tes antigen," kata Eko dari PO Haryadi Kalideres.
Beberapa penumpang di PO Haryanti Terminal Kalideres juga disebut masih menanyakan tes Covid-19 sebagai persyaratan.
"Penumpang rata-rata pada tahu sih aturan itu, tapi masih ada 1-2 orang yang masih tanya apakah pakai antigen," ujar Slamet Riyadi (39), agen PO Haryanti Terminal Kalideres.
Yusuf (40), agen PO NPM Terminal Kalideres, mengatakan masih banyak penumpangnya yang menanyakan persyaratan tersebut.
"Soal aturan, banyak penumpang yang nanya-nanya," kata Yusuf saat ditemui di loketnya.