Selain itu, Dodi beralasan, di Kampung Boncos juga banyak jalan tikus yang menghubungkan kampung tersebut dengan wilayah luar.
Situasi ini tentunya lebih mempermudah pelaku jaringan narkoba untuk melarikan diri dari kejaran polisi.
"Jalan tikusnya juga banyak, dan jalannya berputar-putar," kata dia.
Baca juga: Polisi Duga Hotel 10.000 di Kampung Boncos Ditawarkan Sepaket dengan Sabu oleh Bandar Narkoba
Tak hanya itu, Dodi mengakui, pihaknya juga kesulitan menemukan titik-titik jaringan narkoba Kampung Boncos, lantaran letaknya yang menyatu dengan pemukiman penduduk.
"Banyak jaringan di sana, dan agak rumit, karena Boncos itu sudah menyatu dengan pemukiman penduduk. Itu yang kita harus bisa memilah-milahnya," ujar Dodi
"Kalau kita tidak ada pengamatan sebelumnya, melakukan surveillance, maka akan agak susah menemukan titik-titik jaringannya," lanjut dia.
Tak hanya menangkap pengguna, Polsek Palmerah dalam penggerebekan itu juga membongkar tiga bangunan nonpermanen.
Bangunan itu dikenal dengan nama Hotel 10.000 oleh masyarakat.
Hotel 10.000 terbuat dari kayu dan terpal. Bangunan yang lebih cocok disebut gubuk itu berdiri di lahan kosong di Kampung Boncos.
Gubuk-gubuk tersebut berukuran beragam, dua meter hingga enam meter persegi. Ada satu gubuk yang berlokasi agak tinggi dan bentuknya seperti rumah panggung.
"Hotel 10.000 itu digunakan oleh para pembeli narkoba untuk mengonsumsi narkoba," kata Dodi.
Baca juga: Isyarat Melarikan Diri, Awas Ada Penyakit Diteriakkan Tiap Polisi Datang ke Kampung Boncos
Dodi menjelaskan, para pengguna yang telah membeli narkoba di Kampung Boncos menyewa Hotel 10.000 lantaran memiliki uang terbatas untuk menyewa tempat lain.
"Karena mereka enggak punya uang untuk sewa kos-kosan, akhirnya mereka menyewa di gubuk-gubuk tanah kosong itu. Ada yang sewain," jelas Dodi.
Hotel 10.000 tersebut diduga ditawarkan ke pembeli oleh bandar narkoba.
"Kayaknya memang sewa gubuk ini itu ditawari sama bandar-bandarnya itu. Kayak sepaket gitu," imbuh dia.
Kendati demikian, Dodi belum mengetahui besaran sewa Hotel 10.000 per ruangnya. Pihaknya juga masih mendalami berbagai hal terkait bisnis penyewaan gubuk tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.