JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi tawuran antarkelompok terjadi di Jalan Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakarta Barat, pada Selasa (15/3/2022) sekitar pukul 03.00 WIB.
Dalam aksi tersebut, seorang pemuda berinisial RY ditemukan tewas tergeletak di jalanan depan rumah warga.
Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Niko Purba mengatakan, RY mengalami luka besar di bagian dada.
"Berdasarkan hasil pengecekan sementara, korban mendapat luka di bagian dada kurang lebih 20 sentimeter," kata Niko kepada wartawan, Rabu (16/3/2022).
Baca juga: Tawuran Antarkelompok Pecah di Palmerah, Satu Orang Tewas
Selain terluka di bagian dada, korban juga mengalami sejumlah luka ringan di bagian tubuh lainnya.
"Selain itu juga terdapat lecet di bagian paha, bahu, dan punggung," lanjut Niko.
Dalam keadaan demikian, korban sempat dilarikan ke rumah sakit. Namun, setibanya di rumah sakit, korban dinyatakan sudah dalam keadaan meninggal dunia.
Baca juga: Polisi Tangkap 5 Remaja Saat Hendak Tawuran di Cempaka Putih, 2 Orang Positif Narkotika
Kini jajaran Polres Metro Jakarta Barat pun menindaklanjuti dengan melakukan mengejar terhadap pelaku.
"Kami masih melakukan penyelidikan terkait pelaku. Mudah-mudahan tidak sampai 24 jam sudah terangkap," pungkas Niko.
Sementara itu, MY(59), warga di sekitar lokasi tawuran, mengatakan bahwa korban terlihat sudah tergeletak saat ditemukan warga.
Baca juga: Hendak Tawuran, Polisi Tangkap 5 Remaja Beserta 7 Celurit di Kebon Jeruk
"Saya melihat, menyaksikan korban sudah tergeletak. Kondisinya saat itu kayak kena sabetan celurit," kata MY kepada wartawan, Rabu.
MY menyebut aksi tawuran sudah kerap terjadi di lingkungan tersebut. Namun, peserta tawuran bukanlah warga setempat.
"Alhamdulillah anak Bambu enggak ikutan. Alhamdulillah anak sini pada ke masjid sama latihan silat," kata dia.
MY yang melihat aksi tersebut mengatakan para pemuda itu terlihat membawa senjata tajam dan saling serang di jalan permukiman tersebut.
"Yang tawuran itu sekitar umur 17 sampai 20 tahun kelihatannya," kata dia.
Aksi tawuran yang terjadi di depan rumahnya itu membuat resah warga sekitar, terlebih setelah seorang pemuda tewas karenanya.
Untuk mengantisipasi terjadinya tawuran susulan, MY mengatakan, warga setempat akan melakukan pemagaran di akses masuk jalan lingkungan tersebut.
"Kita mau pagar. Kita sudah ngobrol melalui paguyuban, kita patungan, mungkin besok mulai hari Kamis akan dimulai," kata MY.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.