Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Razia PMKS di Jakarta Barat Akan Dilakukan Rutin Selama Ramadhan

Kompas.com - 06/04/2022, 23:54 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) akan menggencarkan razia penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) di Jakarta Barat selama Ramadhan.

Kepala Satpol PP Jakarta Barat Tamo Sijabat, penertiban terhadap pengemis, gelandangan, pekerja seks komersial (PSK), hingga waria bakal digelar secara rutin.

"Supaya bulan Ramadhan ini berjalan lancar. Supaya tidak ada gelandangan dan pengemis, minimal sedikitlah. Kalau PSK, biar jangan keliaran," kata Tamo di Jakarta Barat, Rabu (6/4/2022).

Baca juga: Jelang Ramadhan, Dinas Sosial Lakukan Razia PMKS di Penjaringan Jakarta Utara

Tamo menuturkan, penertiban PMKS dilakukan secara rutin setiap hari di sejumlah titik keramaian.

"Pengawasan keliling, berpatroli itu dikerahkan setiap hari. Dilakukan oleh ratusan personel gabungan dari Satpol PP tingkat kelurahan hingga kota," kata Tamo.

Selain patroli harian, penertiban dalam skala besar juga digelar bersama petugas dari Suku Dinas Sosial Jakarta Barat. Penertiban tersebut dilakukan dua kali dalam sepekan.

"Penertiban besar tingkat Kota Jakarta Barat, dilakukan bersama Sudin Sosial setiap dua kali seminggu, pukul 4 sore dan 9 malam kita lakukan tindakan," imbuh Tamo.

Baca juga: Antisipasi Peningkatan Jumlah PMKS Saat Ramadhan, Pemprov DKI Libatkan Satpol PP untuk Penertiban

Nantinya, PMKS yang terjaring akan dibawa ke panti milik Dinas Sosial.

Di panti tersebut, PMKS  akan dibina dan dilatih dengan keterampilan baru. Sehingga, saat kembali ke masyarakat, mereka bisa mendapat pekerjaan yang lebih baik.

"Di panti rehabilitasi itu ada pembinaan. Nanti disesuaikan. Misalkan remaja dikasih pelatihan. Diharapkan saat kembali ke masyarakat, bisa mendapat pekerjaan selain mengemis dan lainnya," kata Kasudin Sosial Jakarta Barat Suprapto menambahkan.

Incar koordinator PMKS

Satpol PP juga mengincar koordinator PMKS yang diduga telah membawa  PMKS dari daerah lain ke Jakarta.

Jika berhasil ditangkap, kata Tamo, koordinator PMKS akan langsung diserahkan ke polisi. Sebab, mereka diduga telah melakukan praktik perdagangan orang atau human trafficking.

"Kalau ditangkap, mereka bisa langsung dibawa ke polisi. Karena sudah termasuk pelanggaran tindak pidana. Sebab ini sudah termasuk trafficking," kata Tamo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com