Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akui Jalur Arteri Kota Bekasi Macet, Dishub: Benang Kusutnya di Kabupaten...

Kompas.com - 07/05/2022, 19:15 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi mengakui adanya kemacetan di jalur arteri Kota Bekasi imbas pemberlakuan sistem satu arah (one way) arus balik Lebaran dari Semarang, Jawa Tengah, ke arah Jakarta pada Sabtu (7/5/2022).

"Kemacetan sebenarnya benang kusutnya ada di wilayah Kabupaten Bekasi. Kalau dilihat dari Google Maps itu di wilayah Kompas dan juga Pasar Tambun tuh kemacetan sendiri," ujar Kabid Lalu Lintas Dishub Kota Bekasi Teguh Indrianto kepada wartawan, Sabtu (7/5/2022).

Menurut Teguh, kemacetan terjadi di sepanjang Jalan Baru Kompas, Pasar Tambun, Kabupaten Bekasi, hingga ke Kota Bekasi.

Baca juga: Imbas One Way di Tol, Kepadatan Arus Lalu Lintas Terjadi di Jalur Arteri Kota Bekasi

Kemacetan di Bulak Kapal hingga Jalan Baru Kompas, kata dia, disebabkan banyaknya pabrik yang sudah kembali beroperasi sehingga kendaraan perusahaan menambah kepadatan arus lalu lintas.

"Terus bukaannya (putaran) banyak," kata Teguh.

Sementara itu, kemacetan di Pasar Tambun diduga karena adanya aktivitas pasar. Naik turun penumpang ke pasar menjadi salah satu penyebab kemacetan.

Selain di Tambun, kemacetan juga terjadi di kawasan Kalimalang imbas banyaknya kendaraan yang melintas.

"Yang di jalur Kalimalang mampetnya di Grand Wisata. Nah yang arah Bulak Kapal macetnya di Tambun," jelas Teguh.

Baca juga: Kalimalang Bekasi Macet Parah, Naik Motor Harus Nyempil Cari Jalan, Mobil Stuck...

Teguh memastikan, petugas Dishub dan Satlantas Polres Metro Bekasi Kota sudah berjaga dari ujung perbatasan DKI Jakarta hingga perbatasan Kabupaten Bekasi untuk mengurai kemacetan.

"Kalau di kabupaten mungkin mereka (Dishub Kabupaten Bekasi dan polisi) berkonsentrasi di dalam kota saja, sedangkan di pinggir-pinggir perbatasan tidak menjadi fokus mereka dan tidak ke sentuh," kata Teguh.

Sebelumnya diberitakan, warga menyatakan bahwa kemacetan terjadi di kawasan Kalimalang, Bekasi, Sabtu.

Seorang warga bernama Roy (22) yang mengendarai sepeda motor terpaksa harus berkendara menyempil di antara mobil-mobil yang tak bergerak.

"Macet parah di Kalimalang Bekasi, Summarecon juga macet. Saya naik motor nyempil, harus zig-zag cari jalan, mobil stuck," ujar Roy saat dihubungi, Sabtu.

Baca juga: Hampir 2 Jam Terjebak Macet di Bekasi, Pengendara Motor: Biasanya dari Kuningan Jaksel Tak sampai 1 Jam

 

Warga Bekasi bernama Dimas juga terjebak macet saat hendak pulang dari Kuningan, Jakarta Selatan.

"Iya (macet). Saya dari arah Kuningan ke Bekasi via BKT juga padat merayap, terus lewat Pondok Kopi, lanjut Transito arah Bekasi macet parah," ujar Dimas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com