Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembunuhan Pria Dalam Karung di Legok, Saat Pelaku Sakit Hati Kakaknya Dilecehkan...

Kompas.com - 03/06/2022, 11:15 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Nursita Sari

Tim Redaksi

Kanit 3 Subdit Resmob Polda Metro Jaya (PMJ) Kompol Widi Irawan juga mengatakan hal yang sama.

Kalimat melecehkan tersebut disampaikan korban sesaat sebelum aksi pembunuhan terjadi. Kala itu, korban dan kedua pelaku sedang bersama-sama menonton video porno.

"Sebenarnya sakit hati, dari pertemuan mereka pada saat malam itu, setelah ngopi dan nonton video porno bersama, korban mengeluarkan ucapan yang membuat pelaku tersinggung," ujar Widi saat rekonstruksi di sekitar Danau Gawir, Kamis.

Karena kesal dan sakit hati dengan ucapan korban, pelaku membunuh korban menggunakan kapak, kemudian memasukkan jasadnya ke dalam karung.

"Pada saat itu juga, pelaku langsung mengambil kapak dan memukulkan ke arah pelipis kanan dan kiri (korban)," jelas Widi.

Jasad korban kemudian dibawa menggunakan mobil korban dan dibuang ke Danau Gawir.

"Korban diikat dan dimasukkan ke karung pada pukul 03.30 WIB. Korban dibawa memakai mobil ke tempat pembuangan," ujar Kanit 2 Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Maulana Mukarom, Kamis.

Pelaku jual mobil korban

Setelah membuang jasad korban, kedua pelaku kabur ke Pandeglang, Banten. Mereka menjual mobil milik korban untuk menghilangkan jejak.

Uang hasil penjualan mobil kemudian digunakan pelaku untuk membeli sejumlah perlengkapan selama bersembunyi dari kejaran kepolisian.

"Jadi mobil korban dibawa oleh tersangka. Mobil tersebut dibawa untuk membawa korban, setelah itu dijual di daerah Pandeglang," ungkap Kombes Endra Zulpan.

Baca juga: Reka Ulang Pembunuhan Pria Dalam Karung di Legok, 2 Tersangka Diteriaki Warga

Kedua pelaku kemudian ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka. Mereka dijerat Pasal 340, Pasal 338, dan Pasal 365 ayat 3 KUHP juncto Pasal 55 KUHP.

"Dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup," kata Zulpan.

Peragakan 27 adegan reka ulang

Dalam rekonstruksi kemarin, Kompol Maulana Mukarom mengatakan, terdapat 27 adegan reka ulang yang diperagakan kedua pelaku.

Rekonstruksi dilakukan di dua tempat. Pertama, berlokasi di rumah korban, tempat pembunuhan terjadi. Kedua, rekonstruksi dilakukan di danau, tempat jasad korban dibuang.

"Kalau total semua ada 27. Enam di danau, 21 di rumah korban," ujar Maulana.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Gak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Gak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com