Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Palsukan Kecelakaan dengan Pura-pura Hilang di Kalimalang karena Merugi Investasi hingga Rp 2,8 Miliar

Kompas.com - 10/06/2022, 16:29 WIB
Joy Andre,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Wahyu Suhada (35), pria yang memalsukan kehilangannya di Saluran Kalimalang, Desa Hegarmukti, Muspika Jaya, Kabupaten Bekasi, nekat melakukan hal tersebut karena ia telah mengalami kerugian investasi hingga Rp 2,8 miliar.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolsek Cikarang Pusat Ajun Komisaris Polisi Awang Parikesit di Mapolsek Cikarang Pusat, Jumat (10/6/2022).

Diketahui, Wahyu beraksi bersama tiga orang rekannya yang telah terlebih dahulu ditangkap polisi. Setelah beberapa hari buron, Wahyu sebagai otak dari percobaan penipuan tersebut akhirnya menyerahkan diri ke polisi.

Menurut Awang, pelaku mengalami kerugian dalam investasi E-Dinar Coin Cash (EDCCash).

"Mereka nekat melakukan aksi tersebut karena terdesak, mengalami kerugian sebanyak Rp 2,8 miliar karena dia mengikuti aplikasi koin digital EDCCash," ucap Awang.

Baca juga: Pria yang Pura-pura Hilang di Kalimalang Bersembunyi dengan Berpindah Tempat Sebelum Serahkan Diri

Wahyu pun menyusun skenario kecelakaan untuk mendapatkan sejumlah uang dari klaim asuransi miliknya.

Awang mengungkapkan, selama masa pelariannya, Wahyu kerap berpindah tempat hingga ke wilayah Bogor.

"Setelah kejadian, tersangka melarikan diri berpindah-pindah tempat. Ada di Bogor, kadang tidur di mushala, tidur di pemancingan, dan sempat pergi ke Karawang juga," tutur Awang.

Polisi pun hingga kini masih terus meminta keterangan dari tersangka untuk mencari bukti lain dari rekayasa kecelakaan yang mereka buat.

"Sementara, yang kita kenakan adalah pasal 220 KUHP mengenai laporan palsu yang dapat berakibat fatal karena melawan hukum, sambil kita dalami apabila nantinya ada perkembangan pasal-pasal yang kita bisa terapkan," pungkas Awang.

Baca juga: Sebelum Menyerahkan Diri, Dalang Sandiwara Tabrakan dan Tenggelam di Kalimalang Kerap Berpindah-pindah

Diberitakan sebelumnya, Wahyu Suhada bersama tiga rekannya, yakni Abdul Mulki (37), Dena Surya (25), dan Asep Riak (35), membuat sandiwara seolah-olah mereka mengalami kecelakaan lalu lintas pada Sabtu (4/6/2022).

Wahyu, yang merupakan otak dibalik kejadian palsu tersebut, menyusun skenario kalau dirinya ditabrak oleh mobil Fortuner saat mengendarai sepeda motor dan hilang terseret arus di sungai Kalimalang.

Sandiwara mereka mulanya berjalan lancar. Mulki, yang saat itu membonceng Wahyu, menceburkan dirinya ke sungai Kalimalang, sedangkan Wahyu, pindah dari motor dan kabur menggunakan mobil.

Dua saksi sekaligus tersangka lain, berbagi peran. Mereka berdua melapor polisi. Polisi bersama dengan pihak gabungan dan relawan lain selanjutnya mencari keberadaan Wahyu yang ternyata masih hidup dan melarikan diri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com