BEKASI, KOMPAS.com - Wahyu Suhada (35), pria yang memalsukan kehilangannya di Saluran Kalimalang, Desa Hegarmukti, Muspika Jaya, Kabupaten Bekasi, nekat melakukan hal tersebut karena ia telah mengalami kerugian investasi hingga Rp 2,8 miliar.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolsek Cikarang Pusat Ajun Komisaris Polisi Awang Parikesit di Mapolsek Cikarang Pusat, Jumat (10/6/2022).
Diketahui, Wahyu beraksi bersama tiga orang rekannya yang telah terlebih dahulu ditangkap polisi. Setelah beberapa hari buron, Wahyu sebagai otak dari percobaan penipuan tersebut akhirnya menyerahkan diri ke polisi.
Menurut Awang, pelaku mengalami kerugian dalam investasi E-Dinar Coin Cash (EDCCash).
"Mereka nekat melakukan aksi tersebut karena terdesak, mengalami kerugian sebanyak Rp 2,8 miliar karena dia mengikuti aplikasi koin digital EDCCash," ucap Awang.
Baca juga: Pria yang Pura-pura Hilang di Kalimalang Bersembunyi dengan Berpindah Tempat Sebelum Serahkan Diri
Wahyu pun menyusun skenario kecelakaan untuk mendapatkan sejumlah uang dari klaim asuransi miliknya.
Awang mengungkapkan, selama masa pelariannya, Wahyu kerap berpindah tempat hingga ke wilayah Bogor.
"Setelah kejadian, tersangka melarikan diri berpindah-pindah tempat. Ada di Bogor, kadang tidur di mushala, tidur di pemancingan, dan sempat pergi ke Karawang juga," tutur Awang.
Polisi pun hingga kini masih terus meminta keterangan dari tersangka untuk mencari bukti lain dari rekayasa kecelakaan yang mereka buat.
"Sementara, yang kita kenakan adalah pasal 220 KUHP mengenai laporan palsu yang dapat berakibat fatal karena melawan hukum, sambil kita dalami apabila nantinya ada perkembangan pasal-pasal yang kita bisa terapkan," pungkas Awang.
Diberitakan sebelumnya, Wahyu Suhada bersama tiga rekannya, yakni Abdul Mulki (37), Dena Surya (25), dan Asep Riak (35), membuat sandiwara seolah-olah mereka mengalami kecelakaan lalu lintas pada Sabtu (4/6/2022).
Wahyu, yang merupakan otak dibalik kejadian palsu tersebut, menyusun skenario kalau dirinya ditabrak oleh mobil Fortuner saat mengendarai sepeda motor dan hilang terseret arus di sungai Kalimalang.
Sandiwara mereka mulanya berjalan lancar. Mulki, yang saat itu membonceng Wahyu, menceburkan dirinya ke sungai Kalimalang, sedangkan Wahyu, pindah dari motor dan kabur menggunakan mobil.
Dua saksi sekaligus tersangka lain, berbagi peran. Mereka berdua melapor polisi. Polisi bersama dengan pihak gabungan dan relawan lain selanjutnya mencari keberadaan Wahyu yang ternyata masih hidup dan melarikan diri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.