Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saling Tuding Iko Uwais dan Desainer Interior dalam Kasus Kekerasan, Muncul Dugaan Memutar Balik Fakta

Kompas.com - 15/06/2022, 07:31 WIB
Joy Andre,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

 

BEKASI, KOMPAS.com - Aktor laga Iko Uwais bersama dengan kakaknya, Firmansyah, dikabarkan terlibat dalam aksi pemukulan kepada desainer interior berinisial RD, pada Sabtu (11/6/2022).

Laporan aksi pemukulan itu teregister dalam Nomor: LP/B/1737/VI/2022/SPKT: Sat Reskrim/Polres Metro Bekasi Kota/Polda Metro Jaya.

Aksi pemukulan yang terjadi di Perumahan Summarecon Bekasi diduga dilatarbelakangi ketika Iko dan RD membuat kesepakatan perihal jasa desain interior yang mereka telah mereka sepakati.

Baca juga: [POPULER JABODETABEK] Viralnya Video Tol Becakayu Ambles, Saling Tuduh Iko Uwais dan Tetangganya, serta Lonjakan Pasien Covid-19 di Wisma Atlet

Iko belum dapat membayar penuh jasa interior yang dikerjakan oleh RD. Buntut dari dugaan aksi pemukulan itu, Iko dan Firmansyah dipanggil polisi.

Keduanya dijadwalkan untuk datang ke Mapolres Metro Bekasi Kota pada Selasa (14/6/2022) pagi pukul 09.00 WIB.

Mereka diagendakan untuk mengklarifikasi terkait kasus yang melibatkan dirinya.

Batal hadir karena kegiatan lain

Dalam panggilan pertamanya oleh polisi, Iko dan Firmansyah batal hadir ke Mapolres Metro Bekasi Kota.

Kapolres Metro Bekasi Kota Komisaris Besar Hengki menuturkan, mereka batal datang memenuhi panggilan polisi dikarenakan ada aktivitas lain yang tidak bisa ditinggalkan.

"Masih ada kegiatan lain yang tak bisa ditinggalkan. Katanya, akan di-schedule ulang bersama pengacaranya," ucap Hengki kepada awak media, di Polres Metro Bekasi Kota, Selasa.

Meski batal memenuhi panggilan, namun Hengki menghargai sikap dari pihak Iko Uwais yang kooperatif dan sudah merencanakan untuk menjadwalkan ulang (reschedule) panggilan tersebut.

Baca juga: Beda Kronologi Pemukulan Versi Iko Uwais dan Tetangganya, Diduga Ada yang Memanipulasi Fakta

RD disebut memutar balik fakta

Sementara itu, kuasa hukum dari Iko Uwais, Rahim Key, yang datang ke Mapolres Bekasi Kota dan meminta menjadwalkan ulang pertemuan Iko dengan polisi, angkat suara.

Kepada wartawan, Rahim Key mengatakan, bahwa laporan RD tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya dan diduga RD telah memutarbalikkan fakta.

"Kami melihat, pelapor memotong sepenggal cerita dan memanipulasi fakta, sehingga klien kami seolah meminta tagihan, dia tidak bayar, kemudian dikeroyok," jelas Rahim, di Polres Metro Bekasi Kota, Selasa.

Rahim menuturukan, aksi pemukulan yang dilakukan oleh Iko itu terjadi setelah Iko dipukul lebih dahulu oleh pelapor.

Baca juga: Kuasa Hukum Sebut Iko Uwais Alami Luka Lebam, Pelapor Memanipulasi Fakta

"Iko diserang duluan, ditendang. Pada saat Iko ditendang, Iko enggak membalas. Iko refleknya pada saat kakaknya datang melerai, pelapor RD berusaha mengambil tutup tempat sampah dan sudah diayunkan ke kepala kakaknya Iko, kemudian reflek (menendang)," tutur Rahim.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com