JAKARTA, KOMPAS.com - Peristiwa penyebab jebolnya tandon atau penampung air dari proyek light rail transit (LRT) belum dapat dipastikan.
Untuk diketahui, tandon air proyek LRT yang berada tepat di depan Gedung Lina Jalan HR Rasuna Said, Setiabudi, Jakarta Selatan, jebol pada Selasa (28/6/2022).
"Belum, belum (bisa dipastikan penyebab jebolnya)," ujar Kepala Unit (Kanit) Reskrim Polsek Metro Setiabudi, Kompol Suparmin saat dihubungi, Selasa (5/7/2022).
Hingga sepekan insiden berlalu, polisi mengaku masih melakukan penyelidikan dengan memeriksa sejumlah saksi yang ada di lokasi.
Baca juga: Polisi Periksa 6 Saksi Terkait Jebolnya Tandon Proyek LRT di Jalan Rasuna Said
Total sudah ada tujuh orang saksi yang dimintai keterangan oleh polisi terkait jebolnya tandon yang menyebabkan lima orang menjadi korban.
"Ini kan lagi periksa-periksaan semua (saksi). Kemarin (tambah) satu, total jadi tujuh orang. Masih diperiksa saksi-saksi lain," kata Suparmin.
Untuk diketahui, peristiwa jebolnya tandon air proyek LRT tersebut terjadi pada Selasa, sekitar pukul 16.12 WIB.
Lima orang menjadi korban dalam musibah ini. Tiga orang berjenis kelamin laki-laki dan dua lainnya perempuan.
Baca juga: Biaya Perawatan 5 Korban Jebolnya Tandon Air Proyek LRT Ditanggung Kontraktor
Dua dari lima korban tersebut mengalami luka serius. Sementara tiga lainnya mengalami luka ringan.
Para korban mendapatkan penanganan medis di Rumah Sakit MMC, Setiabudi, Jakarta Selatan.
Suparmin sebelumnya mengatakan, biaya perawatan dari sejumlah korban tersebut ditanggung oleh kontraktor proyek LRT.
"Biaya ditanggung sama pihak kontraktor proyek. Itu biaya semua (sampai korban sembuh)," ujar Suparmin.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.