JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria turun ke jalan untuk mengedukasi sejumlah sopir angkutan kota (angkot) terkait pencegahan pelecehan seksual.
Aksi edukasi tersebut dilakukan di sekitar Stasiun Tebet, Jakarta Selatan, pada Rabu (13/7/2022) sore.
Sebelumnya diberitakan, telah terjadi dugaan pelecehan seksual di dalam angkot M44 dengan trayek Stasiun Jatinegara-Stasiun Tebet pada Senin (4/7/2022).
Riza memulai sesi edukasinya dengan bertanya kepada salah satu sopir di kawasan Stasiun Tebet soal tindakan pelecehan seksual di angkot.
"Bapak sudah pernah dengar kasus pelecehan seksual di angkot?" tanya Riza.
"Sudah," jawab sang sopir sembari mengangguk.
Riza lantas meminta sang sopir untuk menjaga para penumpangnya dari tindakan pelecehan seksual.
"Bapak (sopir) bantu jaga ya (penumpang) perempuan terutama. (Penumpang) laki-laki juga menjaga kesopanan," pinta Riza.
Politisi Gerindra itu menyatakan, kasus pelecehan seksual memang kerap terjadi di Indonesia.
Karena itu, Riza meminta seluruh pihak, termasuk sopir angkot, untuk bisa diajak bekerja sama mencegah pelecehan seksual.
"Sekarang memang ada peningkatan pelecehan seksual di Indonesia, mari kita hadapi bersama untuk melakukan pencegahan," sebutnya.
Baca juga: Cegah Pelecehan Seksual, Dishub DKI Akan Buat Regulasi untuk Angkot dan Transportasi Publik
Setelahnya, Riza beralih mengedukasi sopir angkot lain bernama Rahmat. Dugaan pelecehan pada Senin lalu itu terjadi di angkot yang dikendarai oleh Rahmat.
Kepada Rahmat, Riza bertanya apakah dirinya mengetahui adanya dugaan pelecehan seksual tersebut.
"Tahu soal kejadian itu?" tanya Riza.
Rahmat mengaku tak mengetahuinya saat itu juga. Ia baru mengetahuinya belakangan.
Riza lantas bertanya apakah terduga pelaku pelecehan seksual itu sempat cekcok dengan korban.
Menurut Rahmat, keduanya memang sempat cekcok. Namun, saat itu ia mengira bahwa keduanya cekcok karena berpacaran.
"Ooo, disangkanya lagi ribut pacaran?," ucap Riza, mengulangi ucapan Rahmat.
Baca juga: Aturan Pemisahan Tempat Duduk di Angkot, Berawal dari Video Viral Pelecehan hingga Berujung Polemik
Setelah korban berinisial AF turun angkot itu, Rahmat bertanya kepada terduga pelaku perihal cekcok tersebut.
Menurut Rahmat, terduga pelaku saat itu mengaku bahwa dirinya hendak mengeluarkan dompet dari jaket yang dikenakannya.
"Dari pelaku katanya mau mengambil dompet, (korban) kesenggol," tutur Rahmat, kepada Riza.
Wagub DKI Jakarta lantas meminta sang sopir agar segera melaporkan ke pihak yang berwajib saat ada dugaan tindakan pelecehan seksual.
Dia juga meminta Rahmat agar mengajak penumpang untuk tak takut saat naik angkot.
Baca juga: Rencana Pemisahan Tempat Duduk di Angkot Dinilai Tak Efektif Cegah Pelecehan Seksual
"Jadi lain kali kalau ada kejadian seperti itu, segera dilaporkan ya. Laporkan ke pihak berwajib, lapor ke Pemerintah Provinsi, ke Dinas Perhubungan," sebut Riza.
"Tolong dibantu enggak usah takut, Pak. Ajak semua warga supaya tidak perlu takut begitu, ya, Pak," sambungnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.