Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Kasus Penipuan Jastip Diungkap di Akun @korbanpenipuantita, Ini Cerita Salah Satu Korbannya

Kompas.com - 14/07/2022, 18:21 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus mengenai penipuan jasa titip (jastip) yang disebut-sebut memiliki banyak korban sedang ramai dibicarakan di media sosial. Cerita orang-orang yang menjadi korban diunggah melalui akun Instagram bernama @korbanpenipuantita. 

Salah satu pengusaha jastip, Wulan, turut menjadi korban dalam kasus penipuan modus jastip barang elektronik oleh perempuan berinisial T. 

Korban yang merupakan warga Depok, Jawa Barat ini mengaku mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.

Wulan menceritakan, semula ia diajak rekannya untuk mengikuti kulak bareng (kulbar) dalam jastip barang elektronik pada April 2022.

Baca juga: Warga yang Diusir dari Rusun Jatinegara karena Kasus Pembuangan Bayi Masih Tunggu Kejelasan Pemprov DKI

Kulbar itu untuk mencapai minimum order quantity (MOQ) atau jumlah pembelian minimal barang yang penjual tetapkan.

"Kalau aku awal mulanya itu ditawarkan oleh teman aku yang biasa kulakan bareng (kulbar) biar mencapai MOQ, biar dapat harga murah. Jadi aku dan dia kulbaran bareng sudah gitu dibikin sistem PO," ujar Wulan saat dihubungi, Kamis (14/7/2022).

Wulan pun sepakat mengikuti ajakan temannya untuk jastip barang. Ia kemudian memesan tiga item Mitochiba chopper, Mito airfryer dan Philips rice cooker.

Masing-masing dari barang tersebut jumlahnya mencapai puluhan unit. Menurut Wulan untuk satu unit tersebut seharga ratusan ribu rupiah.

"Abis dibuat sistem PO kan ada timeline batas full payment, batas DP dan batas ready kapan. Itu pas kita close PO ada yang langsung full payment terus abis itu sampai di waktu yang seharusnya delay terus sampai beberapa kali," ucap Wulan.

Baca juga: Jaksa Minta Hakim Tolak Eksepsi Kuasa Hukum yang Minta Terdakwa Pengeroyok Ade Armando Dibebaskan

Kemudian, uang pembayaran dari jastip barang itu ditranfer ke rekening teman yang mengajak. Ternyata, rekannya itu turut menjadi korban.

Selain T, ada empat orang lainnya sebagai "downline" yang diduga juga melakukan penipuan.

"Jadi memang kayak tidak ketahuan (penipuan) karena kan emang kita bisa jual beli barang pakai MOQ," ucap Wulan.

Wulan mengatakan, terbongkarnya dugaan penipuan itu setelah ia sadar barang yang dipesan tiga bulan lalu tak kunjung sampai, terlebih ada beberapa orang lain yang bersuara menjadi korban.

"Ketahuan (penipuan) pas barang tidak sampai sampai. Total kerugian saya itu ratusan juta dari jumlah puluhan unit masing-masing barang," ucap dia.

Baca juga: DPRD DKI Akan Bentuk Pansus karena Perubahan Nama Jalan di Jakarta Ditolak Warga

Bersama temannya yang juga korban, Winda telah melaporkan kasus dugaan penipuan jastip itu ke polisi pada 7 Juli 2022.

Laporan atas dugaan penipuan itu teregister dengan nomor LP/B/3442/VII/2022/SPKT/Polda Metro Jaya.

Aksi dugaan penipuan pre order yang diduga dilakukan oleh seorang perempuan berinisial T itu viral di media sosial.

Sejumlah korban penipuan buka suara dan ditampung di akun Instagram @korbanpenipuantita.

Beberapa korban mengaku mengalami kerugian dengan total yang beda-beda, mulai dari puluhan hingga ratusan juta rupiah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com