JAKARTA, KOMPAS.com - Dosen Universitas Indonesia sekaligus pegiat media sosial Ade Armando mengatakan telah berlapang dada atas pengeroyokan yang menyebabkan dirinya mengalami luka-luka.
Namun, ia tetap berharap keadilan dapat ditegakkan kepada enam orang terdakwa yang diduga telah melakukan kekerasan terhadap dirinya.
"Bukan karena saya dendam atau apapun, tapi karena menurut saya apa yang dilakukan para pengeroyok itu tidak dapat dibenarkan," ucap Ade saat hadir sebagai saksi dalam persidangan kasus pengeroyokan yang dialaminya di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (27/7/2022).
Baca juga: Hadiri Sidang Sebagai Saksi Pengeroyokan, Ade Armando Berharap Dapat Keadilan
"Masyarakat Indonesia harus sadar bahwa tindakan itu tidak dapat dibenarkan dan hukum akan ditegakkan kepada mereka," sambung dia.
Lebih lanjut, menurut Ade, luka yang dialaminya setelah terjadi pengeroyokan tersebut kini telah pulih dan sembuh.
"Menurut rumah sakit tidak ada yang perlu dirisaukan dari bekas pengeroyokan. Aman semua," tutur dia.
Agenda sidang hari ini adalah pembuktian dari jaksa penuntut umum. Enam pelaku didakwa melakukan kekerasan secara bersama-sama.
Keenam terdakwa dalam kasus tersebut adalah Marcos Iswan bin M Ramli, Komar bin Rajum, Abdul Latif bin Ajidin, Al Fikri Hidayatullah bin Djulio Widodo, Dhia Ul Haq bin alm Ikhwan Ali, dan Muhammad Bagja bin Beny Burhan.
"Dengan terang-terangan dan dengan tenaga bersama menggunakan kekerasan terhadap orang menyebabkan luka pada tubuhnya," dikutip dari dakwaan jaksa.
Baca juga: Eksepsi Ditolak, Pengacara Terdakwa Pengeroyok Ade Armando Sebut Tak Akan Hadiri Sidang
Atas perbuatannya, Marcos, Komar, Abdul, Al Fikri, Dhia Ul Haq, dan Bagja didakwa melanggar Pasal 170 Ayat (2) ke-1 KUHP sebagaimana dakwaan primair dan Pasal 170 Ayat (1) KUHP sebagaimana dakwaan subsidair.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.