JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Urusan Logistik (Bulog) memberi penjelasan soal temuan beras yang dikubur sebuah lahan kosong di Sukmajaya, Depok.
Sembako itu dikubur oleh perusahaan ekspedisi JNE Express karena rusak terkena hujan usai diambil dari gudang Bulog.
Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Awaludin Iqbal mengatakan, peristiwa beras yang rusak itu terjadi pada pertengahan 2020 lalu.
"Pada periode Mei-Juni 2020, pihak pengantar akan mengirimkan beras kepada warga penerima bantuan beras presiden, namun dalam perjalanannya ada kendala yang mengakibatkan beras tersebut mengalami sedikit kerusakan," kata Iqbal dalam keterangan tertulisnya, Selasa (2/8/2022).
Baca juga: Saat Bulog Lepas Tangan soal Beras yang Dikubur di Depok: Tanggung Jawab JNE Express
Pada saat itu juga, pihak ketiga segera menghubungi Bulog untuk membeli beras pengganti agar segera diantar kepada warga penerima.
"Jadi Pihak ketiga sudah menggantinya dengan beras berkualitas baik dan diterima dengan baik juga oleh seluruh warga penerima manfaat," katanya.
Sedangkan beras yang rusak tersebut, kata dia, menjadi tanggungjawab pihak ketiga. Ia menyebut Bulog tak lagi terlibat dalam penanganan beras yang rusak itu
"Bukan lagi menjadi tanggungjawab Bulog," ujarnya.
Terpisah, Dirut Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) mengakui pihaknya bekerjasama dengan pihak ketiga untuk mempercepat penyaluran bansos.
Baca juga: Soal Bansos Dikubur di Depok, Bulog Jelaskan Kemungkinan Keterlibatan JNE
Ia menyebut Bulog bekerjasama dengan PT DNR dan PT Pos Indonesia. Ia pun menilai tak masalah jika dua perusahaan tersebut melakukan subkontrak dengan perusahaan lain dalam penyaluran beras tersebut.
"Ya boleh-boleh saja. Yang penting sampai kepada sasaran dong," kata Buwas kepada Kompas.com, Selasa (2/8/2022).
Perusahaan ekspedisi JNE Express mengakui mengubur sembako bantuan presiden yang rusak di sebuah lahan kosong di Sukmajaya, Depok.
JNE menyebutkan, penguburan sembako yang rusak itu sesuai prosedur operasi standar serta perjanjian kerja sama yang diteken kedua belah pihak.
Saat diperiksa polisi pada Senin (1/8/2022), pihak JNE mengaku bekerja sama dengan PT DNR dalam penyaluran sembako bantuan presiden itu.
”JNE bekerja sama dengan vendor, namanya PT DNR. DNR inilah selaku pemegang distribusi beras bansos dari pemerintah kepada masyarakat,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan, dilansir dari Kompas.id, Selasa (2/8/2022).
Baca juga: Kubur Bansos yang Rusak, JNE Kerja Sama dengan Pihak Swasta PT DNR