Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Akan Periksa Ahli untuk Selidiki Dugaan Kelalaian dalam Kecelakaan Kerja di GOR Mampang

Kompas.com - 08/08/2022, 16:18 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi berencana memanggil ahli untuk dimintai keterangan guna menyelidiki ada atau tidaknya dugaan kelalaian dalam peristiwa kecelakaan kerja di Gelanggang Olahraga (GOR) Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Untuk diketahui, kecelakaan tersebut menewaskan dua pekerja bangunan berinisial AJ (48) dan IN (23). Korban diduga tertimpa tembok dan besi atap bangunan.

Kepala Polisi Sektor (Kapolsek) Mampang Prapatan Kompol Supriyadi mengatakan, ahli akan dimintai keterangan setelah keluar hasil pemeriksaan dari Laboratorium Forensik (Labfor) Polri.

"Nanti apa hasilnya, kami juga akan panggil ahli," kata Supriyadi saat dihubungi, Senin (8/8/2022).

Baca juga: Dispora DKI Tegaskan Bangunan GOR Mampang Prapatan Tidak Roboh, tetapi Sengaja Dirobohkan untuk Revitalisasi

Pemeriksaan oleh Labfor Polri terkait insiden kecelakaan kerja di lokasi sasana olahraga itu telah dilakukan sejak Sabtu (6/8/2022).

Pemeriksaan Labfor Polri juga didampingi oleh Kanit Reskrim Polsek Mampang Prapatan.

Selain itu, penyidik juga sudah memeriksa pihak dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) DKI Jakarta terkait kecelakaan kerja tersebut.

Pemanggilan dengan agenda klarifikasi itu dipastikan bukan ditujukan kepada Kepala Dinas Pemuda Olahraga (Kadispora) DKI Jakarta, melainkan jajarannya yang menggelar lelang pengerjaan revitalisasi GOR Mampang Prapatan.

"Kemarin pihak Dispora sudah kami panggil, sudah kami periksa, tapi memang yang melakukan proses lelang bukan dari Kadispora, jadi itu hanya pemakai, ada pihak lain yang melakukan lelang," ucap Supriyadi.

Baca juga: Polisi Tunggu Hasil Labfor untuk Pastikan Dugaan Kelalaian Kecelakaan Kerja di GOR Mampang

Supriyadi sebelumnya menjelaskan, sudah ada kesepakatan damai setelah pihak proyek bersedia bertanggung jawab atas kecelakaan yang menyebabkan tewasnya dua pekerja bangunan tersebut.

Meski demikian, proses penyelidikan untuk mengetahui adanya kelalaian masih berlanjut guna menjadi pelajaran penanggung jawab proyek untuk lebih memperhatikan keselamatan pekerja.

"Ini supaya jadi pembelajaran bahwa demi keselamatan pekerja juga yang harus diperhatikan. Untuk sementara ini, sekarang belum ada tersangka," ucap Supriyadi.

Sementara itu, Camat Mampang Prapatan Ujang Hermawan menjelaskan, dua korban tewas tertimpa besi dan tembok yang roboh pada Minggu (31/7/2022) sekitar pukul 13.00 WIB.

Baca juga: Tembok GOR Mampang Roboh, Timpa Mobil, 2 Pekerja Tewas, hingga Revitalisasi Dihentikan

Belum lama ini, GOR Mampang Prapatan sedang dalam proses peremajaan oleh Dinas Kepemudaan dan Olahraga DKI Jakarta.

Ujang mengatakan, pekerja bangunan itu diduga tak menggunakan alat pelindung diri saat mengerjakan proyek revitalisasi GOR tersebut.

Sebab, tak ditemukan helm pelindung dan alat pelindung lainnya saat korban dievakuasi warga.

"Saat (korban) diangkat pakai mobil pikap untuk dibawa ke rumah sakit, dia terlihat tidak pakai peralatan," ujar Ujang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com