Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Praktik Pengobatan Mak Erot di Sudut Jakarta, Ilmu Turun-temurun dan Pasien Kalangan Artis

Kompas.com - 11/08/2022, 15:41 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Praktik pengobatan Mak Erot yang melegenda bisa ditemui di salah satu sudut Ibu Kota.

Adalah Muhammad Akmal (40), cucu Mak Erot yang masih menerapkan ilmu dari neneknya itu.

Ia membuka praktik di kediamannya di Jalan Dewi Sartika Nomor 44, RT 007 RW 010, Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur, sejak 1999.

Akmal merupakan salah satu dari cucu atau anak yang ikut mewarisi ilmu Mak Erot.

"Cucu dan anak (Mak Erot) itu sudah lebih dari 20 orang (yang membuka praktik), mayoritas itu ya di kampung halaman di Pelabuhan Ratu (Sukabumi), tapi kalau saya di Jakarta," kata Akmal saat ditemui di kediamannya, Kamis (4/8/2022).

Baca juga: Istri Ferdy Sambo Hanya Bisa Ucapkan Malu, LPSK Tidak Dapat Keterangan Apa-apa dalam Asesmen

Akmal menyebutkan, Mak Erot selalu terbuka bagi anak atau cucunya yang ingin memiliki ilmu pengobatan.

"Kami anak dan cucunya yang ingin berguru ya bilang ke Mak Erot. Jadi turun-temurun," ujar Akmal.

"Kalau pembelajaran itu enggak lama sih, paling hanya tujuh hari, yang penting hafal doanya dulu," kata dia.

Hingga kini, ada sekitar 20 tempat praktik pengobatan yang dibuka cucu atau anak Mak Erot, tersebar di Sukabumi hingga Jakarta.

Baca juga: Buntut Anggota PPSU Aniaya Pacar, Pemkot Jaksel Beri Pembinaan Anti Kekerasan pada 369 Petugas

Akmal menyatakan, praktik pengobatan Mak Erot untuk kemampuan vitalitas pria tak pernah dipromosikan dengan spanduk pemberitahun di jalan. Obat-obatan juga tidak pernah dijual secara online.

Oleh sebab itu, Akmal memastikan, spanduk atau obat yang mengatasnamakan Mak Erot itu palsu.

"Banyak oknum yang memanfaatkan nama itu, kadang orang yang mau datang diarahinnya malah ke tempat lain," kata Akmal.

Akmal juga mengatakan, obat yang digunakan dalam praktik Mak Erot seluruhnya herbal.

"Semuanya hanya menggunakan bahan-bahan tradisional, tidak ada bahan modern seperti bahan kimia dan serupanya. Jadi tidak ada efek sampingnya," kata Akmal.

Layani berbagai pasien

Akmal menyatakan, dirinya bisa melayani 10 hingga 15 pasien setiap harinya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Megapolitan
Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Megapolitan
Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com