Setelah berkali-kali dipukul itulah Jamal akhirnya mengakui bahwa dirinya telah memakai uang kantor diam-diam senilai Rp 13 juta.
"Awalnya saya enggak kooperatif, tidak jujur. Setelah saya dipukulin akhirnya saya jujur," katanya lagi.
Dalam pengakuannya, Jamal juga menceritakan bahwa uang belasan juta rupiah itu dipakai untuk memenuhi kebutuhan keluarga, termasuk mencukupi keperluan anak semata wayangnya.
Pengakuan dosa Jamal ternyata tak membuat emosi orang-orang di dalam kantor judi online itu mereda.
Mereka malah terus-terusan menyiksa Jamal dengan memecutnya menggunakan selang, menyundutnya dengan rokok, mencekokinya obat-obatan, hingga mengaraknya bertelanjang dada berkeliling ruko.
"Saya diarak-arak lagi sama karyawan sana, diarak ke ruko kompleks itu dalam kondisi enggak pakai baju, cuma celana dalam saja. Terus di leher digantungin tulisan gitu, 'Saya mengambil uang Rp 13 juta'," ungkap Jamal.
Baca juga: Menkominfo: Tidak Ada Judi Online yang Dibuka Ruangnya di Indonesia
Tak sampai di situ, setelah puas menyiksa Jamal, pihak perusahaan juga menyekap korban di dalam ruangan kosong tadi. Korban dikunci dari luar dan telepon genggamnya pun disita pihak perusahaan.
Penyekapan ini diketahui istri Jamal yang bekerja di area ruko yang sama dengan korban. Istri Jamal melihat langsung ketika sang suami diarak keliling tempat kerja.
Hari pertama penyekapan, istri Jamal pulang ke rumah dan memberitahu apa yang dialami korban kepada keluarganya. Keluarga Jamal lantas mendatangi kantor tempat bekerja Jamal untuk melakukan negosiasi.
Setelah tiga hari disekap, Jamal akhirnya dibebaskan usai keluarga memberikan uang Rp 5 juta dan jaminan BPKB motor kepada pihak perusahaan judi online tersebut.
Jamal yang tidak terima dengan perlakuan kantor akhirnya melapor ke Polres Metro Jakarta Utara pada 16 April 2022. Ia juga sudah divisum setelah mengalami luka memar di bagian punggung, paha, dan wajah.
"Saya luka-luka di bagian punggung, bagian paha memar-memar, dan saya masalah psikologi dan trauma saya di hari itu sampai sekarang. Sempat meriang, sakit kepala, pusing, tidak bisa tidur," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.