Penataan kawasan stasiun juga merupakan salah satu program Pemprov DKI Jakarta dalam mendukung moda transportasi publik.
Upaya ini ditujukan agar semua aktivitas yang dijalankan di stasiun, baik saat pengguna mengunjungi stasiun, pergi menggunakan transportasi publik, maupun tiba di stasiun tujuan, semakin aman dan nyaman.
Dalam rangka meningkatkan kenyamanan pengguna angkutan umum, Pemprov DKI Jakarta bersama Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merevitalisasi sejumlah kawasan stasiun KRL Commuter Line.
Adapun proyek ini dikerjakan oleh perusahaan patungan atau joint venture antara PT MRT Jakarta (perseroda) dan PT KAI (persero), yaitu PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ).
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, pada tahap keempat ini, ada tujuh kawasan stasiun yang akan direvitalisasi, yaitu Cikini, Pasar Minggu, Duren Kalibata, Karet, Klender, Grogol, dan Gambir.
Sementara itu, delapan kawasan stasiun lain telah selesai direvitalisasi sejak 2020, yakni Tanah Abang, Sudirman, Senen, Juanda, Tebet, Palmerah, Manggarai, serta Gondangdia.
“Jakarta sebagai Ibu Kota tentu harus memperhatikan sarana moda transportasi publiknya, termasuk tempat yang menjadi titik temu antara penumpang dan modanya, yaitu kawasan stasiun,” ujar Syafrin.
Sebagai informasi, penataan kawasan stasiun yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta meliputi penataan tempat pejalan kaki, merapikan lokasi pedagang kaki lima, penataan tempat berhenti angkutan umum, serta menata lahan sekitar stasiun untuk dapat dimanfaatkan secara optimal.
Syafrin menegaskan, upaya-upaya tersebut sudah dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta sebagai bagian dalam menata transportasi publik.
“Banyak perkembangan yang membuat moda transportasi publik di kawasan stasiun semakin aman serta nyaman saat digunakan oleh warga Jakarta dan sekitarnya,” ujarnya.
Baca juga: Revitalisasi Rampung, Halte Transjakarta Kwitang Kembali Beroperasi
Selain memperbaiki kawasan stasiun, Pemprov DKI juga melakukan penataan trotoar dengan menerapkan konsep complete street dan pembagian ruang jalan.
Langkah ini diharapkan dapat memastikan adanya ruang untuk pejalan kaki dan pesepeda, menambah ruang untuk transportasi umum dan fasilitas pendukung, menyediakan ruang untuk kendaraan pribadi, serta sisa ruang dapat dipergunakan untuk parkir onstreet.
Pada 2022, Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta menata trotoar dengan konsep complete street di Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat yang dibagi menjadi tiga kawasan.
Kawasan pertama adalah Kebayoran Baru yang terdiri atas Jalan Pattimura (2.970 meter), Jalan Sultan Hasanudin (970 meter), Jalan Cikajang (985 meter), Jalan Gunawarman (680 meter), dan Jalan Trunojoyo (1.355 meter).
Baca juga: Tarif Integrasi Berlaku, Cukup Bayar Sekali Saat Naik Transjakarta, MRT, dan LRT