JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Sektor Cengkareng menyatakan bahwa penembak ruko di Cengkareng, Jakarta Barat, menggunakan peluru berkaliber 9 milimeter.
"Pelurunya kaliber 9 (milimeter), tapi jenis senjatanya belum diketahui apa," kata Kepala Kepolisian Sektor Cengkareng Kompol Ardhie Demastyo saat dikonfirmasi, Senin (22/8/2022).
Aksi penembakan itu terjadi pada sebuah bank dan toko serba ada (toserba) di Ruko Venice kawasan Golf Lake Residence, Cengkareng, Jakarta Barat, pada Kamis (18/8/2022) dini hari.
Selongsong dan proyektil peluru ditemukan di dalam ruko usai menembus pintu rolling door dan kaca kedua ruko tersebut.
Baca juga: Kronologi Aksi Teror Penembakan di Cengkareng, Bank hingga Toserba Ditembaki dari Jalanan
Ardhie mengatakan, hingga saat ini polisi masih menyelidiki identitas pelaku yang diduga berjumlah dua orang.
"Identitas tersangkanya belum diketahui," lanjut Ardhie.
Sementara itu, Kanit Reskrim Cengkareng AKP Ali Barokah mengatakan, penyidik akan mencari petunjuk lainnya melalui saksi-saksi ataupun kamera CCTV di lokasi lain yang berkaitan dengan tempat kejadian perkara (TKP).
"Nanti akan cari saksi-saksi yang ada di TKP juga. Di samping itu juga akan dilakukan penyisiran (kamera) CCTV yang ada di sepanjang jalan TKP. Rangkaian (rekaman kamera) CCTV dari sebelum, saat, dan sesudah kejadian," kata Ali saat dihubungi wartawan, Senin.
Aksi penembakan terjadi pada pukul 02.30 WIB. Kejadian itu pertama kali diketahui oleh petugas sekuriti di lokasi kejadian.
Saat itu, petugas sekuriti mendengar alarm kantor bank swasta yang menjadi sasaran tembak itu berbunyi.
Sesaat sebelum alarm berbunyi, petugas sekuriti tersebut juga mendengar suara letusan yang diduga berasal dari aksi penembakan oleh para pelaku.
"Jadi pada saat itu ruko bank alarmnya bunyi. Nah terus di samping itu juga sekuriti mendengar letusan," kata Ardhie.
Baca juga: Bank dan Toserba di Cengkareng Sudah Tutup saat Penembakan, Dipastikan Tak Ada Korban
Sontak petugas sekuriti yang berjaga di lokasi langsung mengecek bagian depan kantor bank swasta itu.
Dari situ, petugas sekuriti mendapati bagian rolling door sudah berlubang dan kaca kantor di bagian dalam pecah.
"Sekuriti itu yang melihat langsung karena pas melihat pecah itu dia enggak berani membuka, menunggu pimpinannya," ungkap Ardhie.
"Sekuriti terus menelepon manajer bank. Akhirnya melaporkan ke Polsek jam 10.00 WIB," sambung dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.