Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jeritan Sopir Angkot: Operasional Berat, Penumpang Marah Tarifnya Naik

Kompas.com - 06/09/2022, 17:17 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sopir angkutan umum perkotaan (angkot) menjerit lantaran beratnya beban biaya operasional usai harga bahan bakar minyak (BBM) naik beberapa hari lalu.

Hendra, sopir angkot M09 jurusan Tanah Abang-Kebayoran Lama, mengaku sangat terbebani dengan keadaan saat ini.

"Keadaan ini berat buat sopir angkot, luar biasa berat. Soalnya, ketinggian naiknya (harga BBM). Biasanya kalau naik cuma Rp 500, sekarang sampai Rp 2.350 kan," kata Hendra di Slipi, Jakarta Barat, Selasa (6/9/2022).

Baca juga: Harga Beras di Pasar Induk Cipinang Akan Naik Imbas Peningkatan Harga BBM, Pemerintah Diminta Laksanakan Operasi Pasar

Pasalnya, lanjut Hendra, dengan kenaikan harga BBM, maka beban biaya operasionalnya juga semakin tinggi. Sementara pemasukan tetap.

Mengakali keadaan tersebut, kata Hendra, beberapa sopir angkot lebih memilih untuk menaikan tarif guna mengakali beban operasional.

Abdul Aziz Harga BBM naik, tarif transportasi umum ikut naik.

"Saya sudah naikin sendiri, naikin Rp 1.000. Yang tadinya dari Tanah Abang ke Kebayoran itu Rp 6.000 sekarang jadi Rp 7.000," kata Hendra.

Kendati demikian, kenaikan tarif tersebut sering membuat penumpangnya marah.

"Masalahnya, penumpang kalau tarifnya dinaikin, mereka marah. Saya cuma bisa bilang, 'kalau mau marah jangan sama saya, sama pimpinan (pemerintah)'," keluh Hendra sambil berlalu.

Baca juga: Gaji Belum Naik Saja Kami Hidup Pas-pasan, apalagi Ada Kenaikan Harga BBM...

Keadaan serupa juga dialami Agung, sopir angkot rute serupa. Agung mengaku tidak jarang bertengkar dengan penumpang lantaran tarif angkot

"BBM naik berpengaruh banget, sebagian sopir banyak yang naikin tarif walaupun dari Organda (Organisasi Angkutan Darat) belum," kata Agung.

"Jadi kadang kami bertengkar dulu sama penumpang. Meskipun, kadang saya ikut harga yang naik, kadang saya harga murah. Tergantung, lihat penumpangnya juga, kadang kasihan juga," imbuh dia.

Baca juga: Tolak Kenaikan Harga BBM, Buruh Gelar Aksi Dorong Motor dari Tomang ke DPR

Agung berharap harga BBM batal dinaikkan. Sebab, ia mengaku tidak menginginkan tarif angkot dan tarif lainnya naik sehingga masyarakat tidak lagi semakin terbebani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com