Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Periksa Sejumlah Saksi untuk Ungkap Penyebab Kebakaran di Setiabudi

Kompas.com - 07/09/2022, 09:28 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi akan memeriksa sejumlah saksi terkait kebakaran lima kontrakan dan empat rumah di Jalan Minangkabau Dalam, RT 008 RW 014, Menteng Atas, Setiabudi, Jakarta Selatan, Minggu (4/9/2022) malam.

Kepala Unit (Kanit) Reskrim Polsek Setiabudi Kompol Suparmin mengatakan, pemeriksaan itu untuk mengungkap penyebab kebakaran tersebut.

"Kami minta keterangan pemilik rumah, saksi-saksi, untuk mengetahui asal muasal api," kata Suparmin saat dihubungi, Selasa (6/9/2022).

Baca juga: Setelah Si Jago Merah Melalap 9 Rumah di Setiabudi...

Namun, Suparmin belum dapat memastikan waktu pemeriksaan para saksi. Sebab, saat ini para korban kebakaran masih syok dan berada di pengungsian.

"Kasihan, orang lagi mikirkan tempat tinggalnya, ini lagi kesulitan," ujar Suparmin.

Sebelumnya, Suku Dinas (Sudin) Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan menerima laporan kebakaran itu pada Minggu malam, sekitar pukul 20.42 WIB.

"Obyek yang terbakar rumah tinggal padat hunian," ujar Kepala Seksi Operasi Sudin Gulkarmat Jakarta Selatan Sugeng melalui keterangan tertulis, Minggu.

Sugeng menuturkan, sebanyak 19 mobil pemadam beserta 95 personel dikerahkan ke lokasi kebakaran. Api berhasil dilokalisasi pada pukul 21.15 WIB.

Baca juga: Kisah Dika Terobos Kobaran Api demi Selamatkan Nenek yang Tertidur Saat Rumah Terbakar

Camat Setiabudi Iswahyudi memaparkan, ada sembilan bangunan yang terbakar.

"Yang terbakar rumah dan kontrakan warga, ada sembilan bangunan. Yang kontrakan ada lima dan yang rumah pribadi ada empat," papar Iswahyudi.

Iswahyudi memastikan, tidak ada warga yang terjebak kobaran api dalam insiden kebakaran itu.

Hanya saja, seorang warga mengalami sesak napas diduga karena syok menjadi korban musibah tersebut.

Baca juga: Terduga Peremas Bokong Perempuan di Lokasi Kebakaran Setiabudi Tak Ditahan, Hanya Dikenai Wajib Lapor

Adapun kebakaran yang melanda kontrakan dan rumah tersebut diduga karena adanya api yang menyambar dari kompor dari salah satu rumah warga.

"Diduga berasal dari kompor yang sedang menyala disalah satu rumah kontrakan yang sedang memasak," ujar Iswahyudi.

Iswahyudi mengatakan, total ada 50 jiwa yang terdampak dari kebakaran dan saat ini telah dievakuasi ke pengungsian yang berlokasi di RPTRA Sawo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Megapolitan
Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com