Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lesunya Wahyu, Tak Bisa Produksi dan Jualan Bakpao karena Rumahnya Kebanjiran...

Kompas.com - 11/09/2022, 15:40 WIB
Ellyvon Pranita,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Wahyu, seorang pedagang bakpao, tampak merenung melihat banjir merendam kediamannya dan ratusan warga lain di Perumahan Pinang Griya Permai Blok A1, Pinang, Kota Tangerang.

Perumahan tersebut terendam banjir sejak Sabtu (10/9/2022) malam dan belum surut hingga Minggu (11/9/2022) siang.

Ketinggian air banjir di kawasan tersebut berkisar antara 60-100 sentimeter.

Wahyu menceritakan, banjir yang terjadi jelas telah berdampak pada dirinya dan warga setempat.

Ia yang sehari-hari berdagang bakpao terpaksa harus berdiam di rumah atau lokasi pengungsian karena terdampak banjir.

Baca juga: Tanggul Jebol, Perumahan Pinang Griya Permai Tangerang Terendam Banjir

Wahyu menuturkan, ia dan warga lainnya resah setiap kali banjir melanda permukiman mereka. Apalagi, banjir sudah sering terjadi di Perumahan Pinang Griya Permai.

Setiap kali banjir, Wahyu tak bisa berdagang. Ia bersama warga lainnya mengungsi ke tempat saudara atau pengungsian yang telah disiapkan.

Menurut Wahyu, ia bisa sampai 2-3 hari tak berjualan setiap kali banjir melanda permukimannya. Sebab, ia menunggu banjir benar-benar surut dan tak mengotori rumahnya lagi.

"Enggak jadi jualan, enggak bisa produksi (bakpao)," kata Wahyu saat dijumpai di Perumahan Pinang Griya Permai pada Minggu.

Baca juga: Istri Sayat Alat Kelamin Suami di Cikarang Usai Dapat Kabar Korban Akan Nikah Lagi

Berdasarkan pantauan Kompas.com, saat air mulai surut, Wahyu berjalan menyusuri kawasan kediamannya untuk mengecek situasi terkini di sekitar tempat tinggalnya.

Wajahnya tampak lesu. Ia tak bisa memastikan berapa kerugian yang dialami saat tidak bisa berdagang seperti saat ini.

"Enggak tentu. Syukuri aja. Kalau rugi ya tetap rugi," kata Wahyu.

"Enggak bisa nentuin. Kita jualan enggak bisa nentuin. Kalau ibaratnya kerja, baru bisa nentuin," tambah dia.

Baca juga: BPBD Sebut Jakarta Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang pada 10-16 September

Wahyu berharap banjir di kawasan tempatnya tinggal cepat surut dan tidak lagi terulang.

"Pengen enggak kebanjiran biar usahanya lancar," harap dia.

Untuk diketahui, banjir merendam sekitar 20 RT di dua RW di perumahan tersebut. Banjir disebabkan tanggul jebol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com