Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluhan Pengemudi Ojol Tangerang: Sekarang Mikirin Bensin Terus, Enggak Mikirin Makan

Kompas.com - 16/09/2022, 20:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


TANGERANG, KOMPAS.com - Pengemudi ojek online (ojol) di Kota Tangerang mengeluhkan kenaikan bahan bakar minyak (BBM). Katanya, kini mereka justru sibuk memikirkan kebutuhan untuk membeli BBM, bukan untuk makan.

"Sekarang mah mikirin bensin terus, enggak mikirin makan," kata Wartono, salah satu pengemudi ojol di Kota Tangerang kepada Kompas.com, Jumat (16/9/2022).

Menurut Wartono, saat harga BBM belum naik, ia cukup menghabiskan Rp 30.000 untuk mencari nafkah sampai sore hari.

Namun, setelah pemerintah mengeluarkan kebijakan menaikkan harga BBM, Wartono pun harus mengeluarkan uang sekitar Rp 60.000.

Baca juga: Nasib Pelajar yang Ikut Demo BBM di Jakarta: Diancam Sanksi hingga Dipantau Intel

Wartono melanjutkan, meskipun tarif ojol untuk mengangkut penumpang sudah mengalami penyesuaian mengikuti kenaikan harga BBM, nyatanya tetap saja belum bisa menutupi selisih pengeluaran untuk membeli bahan bakar.

"Argo (tarif) sih naik, tapi enggak nutup (buat beli bensin)," ujarnya.

Tidak jauh berbeda dengan keluhan yang dirasakan oleh Wartono, Abdul Rohim, warga Banjar Kota Tangerang yang sudah sejak lama menjadi pengemudi ojek online, juga merasakan kekecewaan ini.

Abdul mengatakan, kenaikan harga BBM sangat berdampak pada pendapatan sehari-hari.

"BBM naik ini berdampak sekali," kata dia.

Sehari-hari biasanya ia mengisi BBM sekitar Rp 35.000, untuk mengangkut 7 hingga 8 penumpang sampai petang.

Baca juga: Lupa Mengrem Saat Mengisi BBM di SPBU Juanda Depok, Truk Tiba-tiba Mundur dan Tabrak 2 Mobil

Akan tetapi, saat ini ia harus merogoh uang sekitar Rp 50.000 sampai Rp 60.000 untuk mengangkut penumpang hingga sore.

"Ini aja sudah harus ngisi (BBM) lagi, siang ini. Tadi pagi sudah ngisi Rp 20.000," ujarnya.

Berbeda dengan Wartono yang masih sering membeli makan siang di luar saat bekerja. Abdul mengaku lebih sering pulang ke rumah saat jam makan siang tiba.

Kedua pengemudi ojol ini merasakan kegelisahan atas naiknya harga BBM yang berdampak pada pendapatan mereka, sementara penumpang semakin sepi.

Menurut mereka, untuk mencari penumpang saat ini akan sedikit sulit jika hanya berdiam diri alias mengetem di satu lokasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com