Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengantar Cendekiawan Azyumardi Azra ke Pusara...

Kompas.com - 21/09/2022, 08:57 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

Peti jenazah kemudian dibawa ke dalam TMP Kalibata menggunakan kasur roda dan mendapatkan iring-iringan disertai suara drumband TNI.

Upacara pemakaman ala militer pun berlangsung. Menko Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjadi inspektur upacara (irup) upacara pemakaman.

Baca juga: Prabowo Kenang Azyumardi Azra sebagai Sosok Intelektual Islam

Upacara pemakaman Azyumardi juga dihadiri sejumlah tokoh, seperti mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.

Terlihat juga Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang duduk bersebelahan dengan JK di bawah tenda putih dengan jarak tak jauh dari liang lahat tempat jenazah Azyumardi dikubur.

Semua pejabat negara yang hadir saat itu menundukan kepala ketika jenazah Azyumardi secara perlahan diturunkan ke dalam liang lahat.

Setelah jenazah dimakamkan, pejabat yang hadir kemudian menghampiri makam Azyumardi. Mereka satu per satu menaburkan bunga dan melantunkan doa.

Para pejabat yang hadir pun mengenang momen saat mereka pernah bertemu Azyumardi dalam berbagai kegiatan, sewaktu almarhum masih hidup.

"Beliau 10 tahun menjadi staf saya di Wakil Presiden. Azyumardi ikut memberikan saran, uraian atau analisa yang baik untuk kemasyarakatan, masalah sosial, masalah kegamaan," ujar JK.

Baca juga: Kenang Azyumardi Azra, JK: Beliau 10 Tahun Jadi Staf Saya Saat Jadi Wapres

JK mengemukakan, banyak kenangan yang ia miliki selama dibantu oleh Azyumardi. Pria asal Makassar itu mengaku merasa kehilangan sosok yang dikenalnya sebagai tokoh ilmiah dan ulama yang berbakti kepada bangsa.

"Sedemikian banyaknya (kenangan). Tentu kita harapkan kita selalu mendoakan akan arwah beliau di sisi Allah SWT di tempat yang tinggi," kata JK.

Sosok Azyumardi juga dikenal baik oleh AHY. Putra mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyoni itu menyebut Azyumardi merupakan sosok pers yang berpengaruh karena tulisannya berkelas dunia.

"Saya sendiri mengenang beliau, tentunya selain juga merupakan toko pers Indonesia, tulisan-tulisannya selalu berkelas dunia," ujar AHY.

AHY mengaku, selama mengenyam pendidikan, ia kerap kali membaca tulisan Azyumardi. Salah satu yang diingat AHY adalah tulisan soal demokrasi Islam di Indonesia.

"Tulisan beliau terutama bagaimana demokrasi Islam dan Indonesia ini bisa menjadi role model bagi negara-negara demokrasi lain di dunia," kata AHY.

Kini, Indonesia sangat kehilangan tokoh Azyumardi yang dikenal sebagai cendekiawan muslim yang banyak meninggalkan legesi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com