Peti jenazah kemudian dibawa ke dalam TMP Kalibata menggunakan kasur roda dan mendapatkan iring-iringan disertai suara drumband TNI.
Upacara pemakaman ala militer pun berlangsung. Menko Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjadi inspektur upacara (irup) upacara pemakaman.
Baca juga: Prabowo Kenang Azyumardi Azra sebagai Sosok Intelektual Islam
Upacara pemakaman Azyumardi juga dihadiri sejumlah tokoh, seperti mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
Terlihat juga Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang duduk bersebelahan dengan JK di bawah tenda putih dengan jarak tak jauh dari liang lahat tempat jenazah Azyumardi dikubur.
Semua pejabat negara yang hadir saat itu menundukan kepala ketika jenazah Azyumardi secara perlahan diturunkan ke dalam liang lahat.
Setelah jenazah dimakamkan, pejabat yang hadir kemudian menghampiri makam Azyumardi. Mereka satu per satu menaburkan bunga dan melantunkan doa.
Para pejabat yang hadir pun mengenang momen saat mereka pernah bertemu Azyumardi dalam berbagai kegiatan, sewaktu almarhum masih hidup.
"Beliau 10 tahun menjadi staf saya di Wakil Presiden. Azyumardi ikut memberikan saran, uraian atau analisa yang baik untuk kemasyarakatan, masalah sosial, masalah kegamaan," ujar JK.
Baca juga: Kenang Azyumardi Azra, JK: Beliau 10 Tahun Jadi Staf Saya Saat Jadi Wapres
JK mengemukakan, banyak kenangan yang ia miliki selama dibantu oleh Azyumardi. Pria asal Makassar itu mengaku merasa kehilangan sosok yang dikenalnya sebagai tokoh ilmiah dan ulama yang berbakti kepada bangsa.
"Sedemikian banyaknya (kenangan). Tentu kita harapkan kita selalu mendoakan akan arwah beliau di sisi Allah SWT di tempat yang tinggi," kata JK.
Sosok Azyumardi juga dikenal baik oleh AHY. Putra mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyoni itu menyebut Azyumardi merupakan sosok pers yang berpengaruh karena tulisannya berkelas dunia.
"Saya sendiri mengenang beliau, tentunya selain juga merupakan toko pers Indonesia, tulisan-tulisannya selalu berkelas dunia," ujar AHY.
AHY mengaku, selama mengenyam pendidikan, ia kerap kali membaca tulisan Azyumardi. Salah satu yang diingat AHY adalah tulisan soal demokrasi Islam di Indonesia.
"Tulisan beliau terutama bagaimana demokrasi Islam dan Indonesia ini bisa menjadi role model bagi negara-negara demokrasi lain di dunia," kata AHY.
Kini, Indonesia sangat kehilangan tokoh Azyumardi yang dikenal sebagai cendekiawan muslim yang banyak meninggalkan legesi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.