Subki menuturkan, tak banyak perlawanan dari para penghuni Kramat Tunggak ketika pemerintah hendak melakukan penataan.
Selain karena para PSK dan muncikari sudah mendapat ganti rugi, keberadaan Kramat Tunggak pun memang tidak mendapatkan banyak dukungan dari warga yang tinggal di sekitarnya.
"Lokalisasi dulunya banyak, ribuan prostitusi di sini wanita-wanita PSK itu muncikarinya juga ratusan ini satu RW dengan luas 10,28 hektar. Memang waktu itu lokalisasi terbesar di Asia Tenggara," kata Subki.
Baca juga: 102 Seniman Meriahkan Pameran Seni Kaligrafi di Jakarta Islamic Centre
Singkatnya, di tahun 2000, lebih dari 10 hektar lahan di Kramat Tunggak sudah dibebaskan.
"Pada dasarnya mungkin ada keberatan tapi kemudian Pemprov mengambil langkah yang baik melakukan dialog dengan warga sekitar, akhirnya titik temunya ketemu selama tidak ada kerugian yang bersifat material mereka siap," ucap Subki.
Pembangunan Masjid Raya Jakarta Islamic Centre, mulai berjalan di tahun 2001.
Tak lama setelahnya, Masjid Raya Jakarta Islamic Centre, bangunan utama yang menjadi pusat berkumpulnya jemaah berdiri dengan megah.
Baca juga: Hujan Deras, Jalan Bujana Raya Pulogadung Tergenang Banjir 40 Cm
Pembangunan JIC memakan biaya hingga Rp 700 miliar untuk mendirikan masjid, gedung sosial budaya, dan rangkaian bagunan wisma atau penginapan kantor bisnis.
Di tahun 2002, Masjid Raya Jakarta Islamic Centre dipakai untuk shalat Jumat berjemaah pertama kalinya.
Lalu, pada 4 Maret 2003, akhirnya diresmikan oleh Sutiyoso.
"Diresmikannya itu tahun 2003. Selesai tahun 2003, diresmikan oleh Pak Gubernur Sutiyoso. Dan ini monumentallah ya, dari tempat prostitusi diubah jadi tempat ibadah," kata Subki.
Baca juga: Demo di DPR, Sopir Taksi Online Tuntut Pengurangan Potongan 20 Persen dari Aplikator
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada saat itu memfasilitasi mantan PSK yang ingin tetap tinggal di sekitar JIC.
Subki menyampaikan, mereka dibina untuk membuat produk rumahan yang bisa dijual.
"Alhamdulillah sampai sekarang program itu masih berjalan, tapi mungkin kalau sekarang proyeksinya enggak untuk PSK (lagi) ya, tapi masyakarat sekitar," pungkas dia.
Menilik lebih dalam kawasan Jakarta Islamic Center, Anda dapat melihat bangunan bernuansa putih dan hijau.
Baca juga: Belum Genap Setahun, Trotoar Dekat Puspemkot Tangerang yang Telan Anggaran Rp 3,7 Miliar Ambles
Di area tengah, terdapat masjid yang megah dengan pelataran rumput memanjakan mata.
Bukan hanya untuk beribadah, Jakarta Islamic Centre hadir untuk menjadi salah satu pusat peradaban Islam di Indonesia dan Asia Tenggara yang menjadi simbol kebangkitan Islam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.