Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/09/2022, 18:00 WIB
Joy Andre,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha turut berkomentar soal sejumlah sekolah yang rusak di Kabupaten Bekasi.

Ia berujar, sudah seharusnya sekolah-sekolah di wilayah yang berdekatan dengan DKI Jakarta tak ada lagi yang rusak.

"Bayangin, ini kan Kabupaten Bekasi, beberapa kilometer lagi sudah Ibu Kota DKI Jakarta, ya seharusnya sudah enggak ada lagi," kata Giring di Bekasi, Jumat (23/9/2022).

Baca juga: Tidak Ada Bangku dan Meja, Siswa SDN 05 Mekarsari Tambun Belajar di Lantai

Giring mengatakan meski banyak menemukan sekolah di Kabupaten Bekasi yang rusak, tetapi ia tidak bisa berbuat banyak.

Ia beralasan karena PSI belum diberinya kesempatan untuk masuk ke dalam sistem pemerintahan sehingga partainya hanya bisa berkomentar melalui media sosial.

"Ya, tetapi balik lagi karena kami belum diberi kesempatan untuk masuk ke dalam sistem (pemerintahan), ya kami jadi bisanya berkoarnya lewat sosial media," ujar Giring.

Ia mengatakan apabila nanti PSI masuk ke pemerintahan, ia akan memastikan bahwa tak akan ada lagi sekolah rusak di Bekasi.

Baca juga: Mirisnya Kondisi SDN 02 Sukadaya, Ada Murid Belajar Sambil Lesehan dan Sekolah Tergantung Cuaca...

"Kalau nanti sahabat-sahabat saya sudah masuk ke dalam sistem (pemerintahan), kalau sampai lagi ada sekolah rusak nanti saya yang telepon langsung 'hey, kenapa masih ada sekolah rusak, hey'," kata Giring.

Sebagai informasi, sekolah-sekolah di Kabupaten Bekasi beberapa kali jadi sorotan publik memiliki fasilitas yang sangat tidak layak.

Salah satunya di SDN Sukadaya 02, Kecamatan Sukawangi. Kondisi sekolah di sana amat memprihatinkan dan jauh dari kata layak.

Pelajar di sekolah tersebut terpaksa belajar beralaskan lantai karena kondisi sekolah rusak.

 

Baca juga: Respons Disdik Kabupaten Bekasi soal Buruknya Kondisi Bangunan SDN Sukadaya 02

Atap-atap ruang kelas juga tampak berlubang.

Akibatnya, proses belajar kerap terganggu dan sekolah tersebut belajar sesuai dengan kondisi cuaca yang ada.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tarif Tol Jakarta-Yogyakarta untuk Mudik Lebaran 2024

Tarif Tol Jakarta-Yogyakarta untuk Mudik Lebaran 2024

Megapolitan
Geledah Klinik Dokter Gadungan di Bekasi, Polisi Sita Jas Dokter dan Obat-obatan

Geledah Klinik Dokter Gadungan di Bekasi, Polisi Sita Jas Dokter dan Obat-obatan

Megapolitan
Dishub Bogor Bakal Pekerjakan Sopir Angkot Konvensional ke Angkot Listrik

Dishub Bogor Bakal Pekerjakan Sopir Angkot Konvensional ke Angkot Listrik

Megapolitan
Pemprov DKI Buka Posko KJMU di Setiap Wilayah, Berikut Daftarnya

Pemprov DKI Buka Posko KJMU di Setiap Wilayah, Berikut Daftarnya

Megapolitan
Polisi Tangkap Dokter Gadungan di Bekasi, Berprofesi sejak 2019

Polisi Tangkap Dokter Gadungan di Bekasi, Berprofesi sejak 2019

Megapolitan
Maling Brankas di Ciracas Panjat Pagar dan Bobol Pintu Rumah Pakai Linggis

Maling Brankas di Ciracas Panjat Pagar dan Bobol Pintu Rumah Pakai Linggis

Megapolitan
Dishub Siapkan Diklat bagi Calon Sopir Angkot Listrik di Bogor

Dishub Siapkan Diklat bagi Calon Sopir Angkot Listrik di Bogor

Megapolitan
Demi Hapus Rasa Sepi, Sudarman Jadi Marbut Masjid di Usia Senja

Demi Hapus Rasa Sepi, Sudarman Jadi Marbut Masjid di Usia Senja

Megapolitan
'Mama Mau Pergi Demo Dulu, demi Masa Depan Kalian...'

"Mama Mau Pergi Demo Dulu, demi Masa Depan Kalian..."

Megapolitan
Ada 8 Kasus DBD di RSUD Tamansari, 6 Pasien di Antaranya Anak-anak

Ada 8 Kasus DBD di RSUD Tamansari, 6 Pasien di Antaranya Anak-anak

Megapolitan
Pengedar Titipkan Narkoba ke Tahanan yang Lagi Sidang di PN Depok

Pengedar Titipkan Narkoba ke Tahanan yang Lagi Sidang di PN Depok

Megapolitan
Bandar Tembakau Sintetis di Pesanggrahan Terbongkar, Berpindah-pindah Sebelum Akhirnya Pengguna Ditangkap

Bandar Tembakau Sintetis di Pesanggrahan Terbongkar, Berpindah-pindah Sebelum Akhirnya Pengguna Ditangkap

Megapolitan
Berkas Perkara Pembunuh 4 Anak Kandung di Jagakarsa Dilimpahkan ke Kejaksaan, tetapi Belum Lengkap

Berkas Perkara Pembunuh 4 Anak Kandung di Jagakarsa Dilimpahkan ke Kejaksaan, tetapi Belum Lengkap

Megapolitan
Angkot Listrik Bakal Mengaspal di Kota Bogor, Dishub Bakal Seleksi Calon Sopir

Angkot Listrik Bakal Mengaspal di Kota Bogor, Dishub Bakal Seleksi Calon Sopir

Megapolitan
Dinas LH DKI Imbau Warga Terapkan Konsep 'Green Ramadhan' demi Lestarikan Lingkungan

Dinas LH DKI Imbau Warga Terapkan Konsep "Green Ramadhan" demi Lestarikan Lingkungan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com