Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spanduk Tolak Rentenir Terpasang di Kawasan Sukmajaya Depok, Ketua RT: Karena Sudah Meresahkan Warga

Kompas.com - 03/10/2022, 20:39 WIB
M Chaerul Halim,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Sejumlah spanduk penolakan bank keliling atau renternir terpasang di lingkungan RT 01 RW 01, Sukmajaya, Depok.

Berdasarkan penelusuran Kompas.com di lokasi, setidaknya ada enam spanduk yang terpasang di sepanjang Jalan Setu Baru dan Jalan Dimun 1.

Dalam spanduk tersebut bertuliskan 'Kami warga RT 01 RW 01, Kelurahan Sukmajaya melarang keras bank keliling/renternir masuk wilayah kami".

Ketua RT setempat bernama Oom Rahmat mengatakan, pemasangan spanduk tersebut merupakan inisatif warga untuk menjaga lingkungannya dari bank keliling atau renternir.

Inisiatif itu, kata Oom, kemudian direalisasikan untuk dibuatkan spanduk penolakan terhadap bank keliling agar tak beroperasi di lingkungannya.

"Ini memang berawal dari inisiatif warga untuk menjaga lingkungannya agar bank keliling ini tidak leluasa untuk beroperasi di wilayah kami," kata Oom saat dihubungi Kompas.com, Senin (3/10/2022).

Baca juga: Kebakaran Rumah di Tapos Depok, 2 Motor Tak Sempat Diselamatkan

Menurut Oom, masyarakat telah dibuat jengah dan resah atas aktivitas bank keliling atau renternir yang sebelumnya marak di lingkungan tersebut.

"Memang bank keliling ini, dasarnya dari dulu memang sudah meresahkan warga, karena ada warga yang meminjam uang dengan bunga yang cukup tinggi dan saya anggap itu menyusahkan warga kami," kata Oom.

Lebih jauh, Oom mengaku telah memperingatkan warga agar tak berurusan mengenai keuangannya dengan meminjam kepada renternir.

Meski telah memperingatkan warganya, Oom tak menampik bahwa ada beberapa warganya yang terperangkap oleh sistem peminjaman bank keliling atau renternir tersebut.

"Warga memang sudah saya wanti-wanti diusahakan jangan minjem sama bank keliling, gitu. Karena perlu diketahui, disini memang ada warga yang terjerat dengan sistem peminjaman di bank keliling," ujar dia.

Baca juga: Remaja Tewas Tenggelam di Situ Parkeling Depok, Sempat Dikira Prank oleh Teman-temannya

Karena itu, kata Oom, akhirnya pengurus lingkungan beserta warga bersepakat untuk memasang penolakan bank keliling yang beroperasi di lingkungan mereka.

Terlebih, pihak kelurahan pun juga menyarankan untuk memasang spanduk penolakan tersebut.

"RT, RW sepakat dan bahkan pak lurah menyarankan untuk masang spanduk. Artinya spanduk itu dipasang untuk memberikan peringatan kepada bank keliling untuk tidak beroperasi di wilayah masing-masing RT dan RW di Kelurahan Sukmajaya," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com