Terlebih saat ia melihat temannya yang meminta pertolongan dari atas panggung karena kedua kaki tertimpa dinding yang roboh.
Di sisi lain, hujan yang mengguyur kawasan itu sangat deras membuat suasan kian mencekam.
"Tak lama ada suara azan. Tidak tahu siapa dan dimana. Sepertinya suara azan itu dari anak kelas tiga," kata Ayla.
Ayla saat itu semakin takut. Ia lalu mengambil ponsel dari saku baju dan menghubungi orangtua.
Sementara, hujan deras yang mengguyur saat itu membuat banjir lingkungan sekolah. Air naik dengan sangat cepat.
"Pas kami disuruh pulang, turun tangga itu air sudah sampai anak tangga yang ketiga. Saya turun sudah segini (perut)," kaya Ayla.
Baca juga: Kala Duka Selimuti Kediaman dan Prosesi Pemakaman Korban Robohnya Tembok MTsN 19 Pondok Labu...
Ayla berjalan perlahan melalui koridor sekolah. Ia akhirnya berhasil mengevakuasi diri, namun diselimuti kesedihan.
"Di sini (depan sekolah) saya nangis lagi. Tas baju semua basah. Buku basah saat ini rusak," kata Ayla.
Ayla dan semua siswa MTsN 19 saat ini telah diliburkan sementara. Namun ia telah menerima informasi mengenai proses belajar nanti akan tetap dilakukan secara daring.
"Kayanya PJJ. Kalau sekarang libur. Mungkin senin baru mulai lagi," ucap Ayla.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.