JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 68 RT di wilayah DKI Jakarta terendam banjir pada Senin (10/10/2022). Penyedotan air dilakukan disejumlah titik untuk mempercepat banjir tersebut surut.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, penyedotan dilakukan dengan mengerahkan mesin dan mobil pompa ke sejumlah titik yang terendam banjir.
Langkah tersebut dilakukan bersama dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga, dan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat).
"Penyedotan genangan juga dilakukan bersama dengan para lurah dan camat setempat. Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar Isnawa, Senin (10/10/2022).
Baca juga: Begini Cara Warga Bidara Cina Saling Sebarkan Peringatan Sebelum Banjir Kiriman Tiba
Bersamaan dengan itu, kata Isnawa, BPBD DKI Jakarta juga berkoordinasi dengan Dinas Sosial, Palang Merah Indonesia (PMI), dan Dinas Kesehatan untuk menangani warga terdampak banjir yang mengungsi.
Isnawa menyebut, terdapat sedikitnya 116 orang yang memutuskan untuk mengungsi sementara waktu karena rumahnya masih terendam banjir.
"Di Kelurahan Rawajti ada 10 KK atau 75 jiwa yang mengungsi. Kemudian di Kelurahan Cawang ada 10 KK atau 30 jiwa, dan di Kelurahan Bidara Cina ada 3 KK atau 11 jiwa," ungkap Isnawa.
Baca juga: Anies: RT di Jakarta Ada 30.000, yang Kena Banjir 30, Its Not Even One Percent
Diberitakan sebelumnya, Sebanyak 68 wilayah RT di Ibu Kota yang terendam banjir akibat meluapnya aliran Kali Ciliwung.
"Saat ini menjadi 68 RT atau 0,223 persen dari 30.470 RT yang ada di wilayah DKI Jakarta," ujar Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji dalam keterangannya, Senin.
Menurut Isnawa, titik banjir tersebut bertambah 15 RT dari jumlah yang dilaporkan sebelumnya pada Senin pagi yakni sebanyak 53 RT.
Banjir akibat meluapnya Kali Ciliwung itu terjadi, seiring dengan naiknya status Bendung Katulampa menjadi siaga 1 dan Pos Pantau Depok siaga 2 usai diguyur hujan deras.
"BPBD mencatat genangan yang sebelumnya terjadi di 53 RT. Akibat dari meluapnya Kali Ciliwung" kata Isnawa.
Berdasarkan hasil pemantauan di lapangan, kata Isnawa, banjir terparah melanda wilayah Kelurahan Bidara Cina. Di lokasi tersebut, tinggi muka airnya diperkirakan mencapai 270 centimeter.
"Di Kelurahan Bidara Cina jumlahnya 15 RT. Ketinggiannya (terendah) 40 centimeter, sampai (yang terdalam) 270 centimeter," ungkap Isnawa.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.