Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tempat Pemancingan di Bogor Longsor, Seorang Polisi Tewas, 4 Pemancing Tertimbun

Kompas.com - 12/10/2022, 08:18 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Hujan deras disertai angin kencang melanda Kota Bogor, Jawa Barat, pada Selasa (11/10/2022).

Cuaca buruk yang berlangsung sejak Selasa sore hingga malam itu mengakibatkan sebuah kolam pemancingan di wilayah Kepatihan, Kelurahan Kebon Kelapa, Kecamatan Bogor Tengah, porak poranda diterjang longsor.

Dalam peristiwa itu, sejumlah pemancing tertimbun material longsor yang jatuh dari atas.

Laporan kepolisian menyebutkan, satu orang di antaranya meninggal dunia. Korban adalah seorang anggota polisi bernama Aiptu Jepri Butar Butar.

Baca juga: Kala Anies Sebut Jakarta Pasti Banjir Saat Curah Hujan Ekstrem, Sudahkah Pemprov Berbenah?

Saat kejadian, korban bersama beberapa pemancing lainnya sedang mengikuti kegiatan memancing di sana.

"Longsor menimpa kolam pemancingan yang berada di bawah tebingan tanah dan menimpa orang yang sedang memancing," kata Kepala Kepolisian Sektor Bogor Tengah Komisaris Polisi Dede Kasmadi dalam keterangannya.

"Terdapat satu korban meninggal dunia atas nama Aiptu Jepri Butar Butar, anggota Bhabinkamtibmas Cibogor Polsek Bogor Tengah. Saat ini telah dibawa ke RSUD Kota Bogor," sambung dia.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor melaporkan, ada lima orang yang menjadi korban dalam peristiwa itu.

Selain satu korban meninggal dunia, empat korban mengalami luka berat dan luka ringan.

Baca juga: Jakarta Banjir, Wagub DKI: Banyak Kali yang Harus Dikeruk, Perlu Waktu...

Semua korban yang selamat dalam kejadian itu telah dibawa ke RSUD Kota Bogor untuk mendapat perawatan.

Komandan Regu BPBD Kota Bogor Maruli Sinambela mengungkapkan, proses evakuasi berlangsung hingga malam hari.

Tim SAR gabungan, kata Maruli, mengalami kesulitan saat melakukan evakuasi akibat material longsor cukup tebal. Saat ini seluruh proses evakuasi telah selesai dilakukan.

"Peristiwa itu terjadi saat hujan deras. Dilaporkan ada lima pemancing tertimbun longsoran," ungkap Maruli.

"Kami coba menggunakan mesin pompa untuk membuang material tanah dan tebingan saat proses evakuasi sehingga mempermudah mencari korban yang tertimbun," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com