Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Digerebek Satpol PP, Rumah yang Jadi Tempat Prostitusi di Pamulang Sempat Didatangi Polisi

Kompas.com - 13/10/2022, 15:19 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Sebuah rumah di Jalan Alam Segar, Pamulang Barat, Tangerang Selatan, digerebek petugas Satpol PP pada Selasa (11/10/2022) karena dijadikan tempat prostitusi online.

Rupanya jauh sebelum penggerebekan tersebut, rumah yang dijadikan tempat indekos oleh pemiliknya itu sempat didatangi tim buru sergap (Buser) dari Kepolisian Sektor Pamulang. 

Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Pamulang, AKP Erwin Subekti mengatakan, kedatangan timnya itu sekitar dua bulan yang lalu.

"Iya benar sekitar dua bulan lalu kita lagi operasi narkoba. Kemudian saat tengah malam itu kita lihat ada aktivitas di kosan tersebut, kami pun masuk dan menggeledah apakah di sana ada narkoba, ternyata tidak ada," ujar Erwin saat dihubungi, Kamis (13/10/2022).

Baca juga: Rumah di Pamulang Digerebek karena Diduga Jadi Praktik Prostitusi Online, 9 Wanita dan 6 Pria Diamankan

Akan tetapi, kata Erwin, saat itu tim Buser Polsek Pamulang tersebut menemukan sejumlah botol minuman keras.

Botol miras itu pun kemudian disita dan tim Buser langsung memberikan teguran kepada seluruh penghuni indekos.

"Kami beri mereka peringatan untuk tidak minum-minuman keras dan berkumpul atau melakukan aktivitas hingga larut malam," jelas Erwin.

Baca juga: Rumah di Pamulang Digerebek Satpol PP Terkait Prostitusi, Warga: Dulu Tim Buser Juga Pernah Datang, Sudah Diperingatkan

Kendati demikian, saat itu polisi belum menemukan indikasi terkait adanya dugaan tindak pidana prostitusi.

"Kami tidak menemukan adanya tindak pidana prostitusi saat itu," pungkas Erwin.

Praktik prostitusi di rumah itu baru terbongkar belakangan berdasarkan kecurigaan warga setempat yang kerap mendengar kegaduhan di rumah itu pada dini hari. 

Warga kemudian melapor ke Satpol PP.

Baca juga: Terbongkarnya Prostitusi di Rumah Kos Pamulang, Berawal Warga Resah Dengar Kegaduhan Dini Hari...

Saat penggerebekan, Satpol PP Tangsel mengamankan 9 wanita dan 6 pria yang diduga terlibat praktik prostitusi.

"Kami telah mengamankan 9 wanita yang diduga PSK dan 6 laki-laki di lokasi," ujar Kepala Seksi (Kasi) Penyelidikan dan Penyidikan Satpol PP Kota Tangsel Muksin Al Fahri, Selasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com