Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Tanah Abang Kini Sepi, Pedagang: Mudah-mudahan Awal Tahun Ramai

Kompas.com - 28/10/2022, 05:03 WIB
Reza Agustian,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang di Pasar Tanah Abang mengeluhkan turunnya pendapatan karena pembeli di pusat grosir itu mulai sepi.

Unge, penjual batik dan kebaya di Pasar Blok B Tanah Abang, berharap kondisi tersebut tak berlarut-larut untum waktu yang panjang.

Ia mengaku omzetnya sudah turun lebih dari 50 persen jika dibandingkan dengan masa sebelum pandemi Covid-19.

Baca juga: Kenang Masa Kejayaan di Pasar Tanah Abang, Pedagang: Dulu Omzet Rp 30 Juta Per Toko, Sekarang...

"Mudah-mudahan habis tahun ini (tahun 2023) mulai ramai lagi pengunjung (Pasar Tanah Abang)," ujar Unge saat ditemui di Blok B Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (27/10/2022).

Alasannya berharap di awal tahun 2023 bukan tanpa sebab.

Biasanya, jauh hari sebelum bulan Ramadhan, tokonya kebanjiran pesanan dari luar Jakarta.

"Soalnya mayoritas (pembeli) di Pasar Tanah Abang itu yang ramai tiga bulan menjelang puasa, Insya Allah mulai ramai lagi," ucap Unge.

"Soalnya orang-orang daerah belanja buat Lebaran jauh-jauh hari, soalnya kalau ambil contoh kirim barang keluar misal Papua atau Kalimantan bisa setengah bulan waktu pengirimannya," sambung dia.

Baca juga: Pasar Tanah Abang Sepi Pengunjung, Pedagang Beralih Jualan Online

Unge berujar, sebelum pandemi Covid-19 mewabah di Indonesia, pendapatannya bisa mencapai puluhan juta dari satu toko saja.

"Waktu jaya-jayanya sebelum Covid-19, biasanya kalau normal Rp 20 sampai 30 juta untuk satu toko," ungkap dia.

Unge memiliki tujuh toko di Blok B Pasar Tanah Abang. Ia telah berjualan di sana kurang lebih sekitar 20 tahunan.

"Itu satu toko, bayangkan saja kalau tujuh toko," ungkap dia.

Namun, kondisi sangat jauh berbeda dengan saat ini. Omzet penjualannya turun drastis selama pandemi Covid-19.

Baca juga: Sepinya Pasar Tanah Abang, Pandemi Melandai tapi Omzet Pedagang Belum Meroket

Menurut Unge, penurunan omzet itu bahkan melebihi angka 50 persen jika dibandingkan pada masa kejayaannya.

"Kalau sekarang per bulan aja bisa Rp 7.000.000 sampai Rp 8.000.000 per bulan untuk satu tokonya," kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com