Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Takut Terjaring Razia, Seorang PMKS Nekat Berenang Seberangi Kali Ciliwung

Kompas.com - 01/11/2022, 18:23 WIB
Reza Agustian,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah video menunjukkan seorang penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) nekat berenang menyeberangi Kali Ciliwung, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (1/11/2022).

Video tersebut diunggah oleh pemilik akun Instagram @wargajakpus. Pemilik akun menuliskan, PMKS itu menyeberangi Kali Ciliwung untuk menghindari operasi PMKS.

"Seorang Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Nekat menceburkan diri ke aliran Kali Ciliwung, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (01/11/2022). PMKS tersebut nekat menceburkan diri lantaran takut terjaring razia," tulis pemilik akun.

Baca juga: Anak di Depok Dibunuh Ayahnya Saat Hendak Berangkat Sekolah, Seragam Putih Merah Itu Berlumuran Darah…

Wakil Camat Menteng Agung Maulana Saleh membenarkan adanya kejadian tersebut pada Selasa siang.

Menurut dia, jajarannya menggelar operasi PMKS bersama Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kecamatan Menteng, Suku Dinas Perhubungan Kecamatan Menteng, Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat, dan petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU).

"Bukan tercebur ke kali. Jadi waktu waktu petugas datang, dia lompat ke kali dan menyeberang ke kali dan alhamdulillah dia bisa berenang," kata Agung saat dikonfirmasi, Selasa.

Baca juga: Larang Holywings Beroperasi Lagi, Pemprov DKI Sebut W Super Club Perusahaan Baru

Menurut Agung, pria yang tidak diketahui identitasnya itu melarikan diri lantaran takut terjaring operasi PMKS.

Agung menuturkan, beruntung pria tersebut berhasil menyeberangi Kali Ciliwung dengan selamat.

"Tidak ditangkap karena PMKS sudah di seberang jalan dan sudah masuk wilayah Jakarta Selatan," ujar Agung.

Baca juga: Polisi: 27 Orang Dilarikan ke RS karena Pingsan pada Hari Pertama Berdendang Bergoyang

Adapun pada operasi PMKS pada hari ini, Agung berujar, jajarannya mengamankan sebanyak tiga orang PMKS.

Lebih lanjut, PMKS tersebut dibawa oleh Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat untuk diserahkan ke panti sosial di Kedoya, Jakarta Barat.

"Hari ini ada tiga PMKS yang kami amankan, ditindaklanjuti oleh petugas dari Sudinsos, didata dan langsung ke panti sosial," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com