Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Warga Jakarta Buang Tinja Langsung ke Sungai, Terkendala Biaya Bikin Septic Tank

Kompas.com - 09/11/2022, 19:01 WIB
Ihsanuddin

Editor

Sumber

Pipa-pipa putih saluran pembuangan limbah rumah tangga warga tampak berjejeran.

Salah satu pipa yang mengarah ke kali yang mengeluarkan aroma tidak sedap itu merupakan milik Rajina (63), warga RT 006/RW 007.

Selama 18 tahun tinggal di dekat kali yang airnya berwarna hijau itu, Rajina membuang limbah dari kamar mandinya langsung ke kali tersebut.

Jarak antara huniannya dengan kali hanya berkisar 1 meter.

"Langsung dibuang saja ke kali itu (Kali Cibubur). Rata-rata warga di sini saluran pembuangannya ke sana karena lebih mudah. Mau bagaimana lagi, tidak ada lahan untuk bikin septic tank," ujar Rajina, Senin (7/11/2022).

Gerindra minta pembangunan septic tank komunal dianggarkan

Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI meminta Pemprov DKI menganggarkan pembangunan septic tank komunal ini pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2023.

Hal itu disampaikan perwakilan Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI, Thopaz Nugraha Syamsul, saat menyampaikan pandangan umum fraksi-fraksi terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang APBD 2023, Rabu (9/11/2022).

"Menurut data dari Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2021, menyebutkan bahwa masih ada 770.000 warga Jakarta yang buang air besar (BAB) sembarangan atau open defecation," ujar Thopaz.

Baca juga: Tak Memadainya Sistem Sanitasi di Kampung Cirompang Tangsel, Dulu Pakai Jamban Apung, Kini WC Tanpa Septic Tank

Oleh karena itu, Gerindra DKI meminta ada anggaran khusus untuk penyediaan septic tank atau tangki septik komunal di wilayah-wilayah kumuh.

Septic tank komunal itu diharapkan bisa membantu warga miskin yang tak mempunyai anggaran atau cukup lahan untuk membangun septic tank pribadi di rumah.

"Untuk itu, perlu penguatan anggaran pada Perumda Paljaya yang dialokasikan dalam penyediaan tangki septik komunal bagi kawasan permukiman padat penduduk dan kumuh. Mohon tanggapan," kata Thopaz.

Sebagian berita ini telah tayang di Kompas.id dengan judul "Pembuangan Limbah Cair Rumah Tangga Tak Terkendali"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com