Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/11/2022, 12:33 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pihak kepolisian masih berusaha mengidentifikasi mayat pria tanpa identitas yang ditemukan di dalam sumur di wilayah Sempur, Kadu Jaya, Curug, Kabupaten Tangerang, Banten.

Sebagai informasi, mayat tersebut ditemukan pada Kamis (3/11/2022) malam.

Saat ini, polisi masih menunggu hasil otopsi dari RSUD Tangerang.

Baca juga: Mayat dalam Sumur di Curug Tangerang Diduga ODGJ

"Untuk identifikasi mayat itu juga belum, karenakan tidak ditemukan identitas sama sekali. Diduga ODGJ, warga juga tidak mengenalinya," ujar Kapolsek Curug AKP Bambang Sugiharto, dalam rekaman yang diterima pada Jumat (11/11/2022).

Hasil dugaan sementara, mayat pria dalam sumur tersebut merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

Informasi itu diperoleh polisi dari keterangan warga di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).

Sebab, setelah adanya penemuan mayat, polisi menyampaikan ke warga setempat untuk melapor ke Polsek Curug jika merasa ada yang kehilangan anggota keluarganya.

"Kan kita sampaikan ke warga apabila ada yang merasa kehilangan anggota keluarga ataupun apabila merasa kenal dengan ciri-ciri mayat silakan hubungi Polsek Curug," jelas Bambang.

Baca juga: Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan Membusuk Dalam Sumur di Curug Tangerang

Saksi di sekitaran TKP mengaku sempat melihat ada orang yang diduga ODGJ berkeliaran sebelum adanya penemuan mayat.

Ciri-ciri pria diduga ODGJ tersebut hanya mengenakan celana dalam.

"Didapatlah informasi itu, sebelum mayat ada, mondar-mandir diduga ODGJ pakai celana dalam," lanjut dia.

Jika dihubungkan dengan ciri-ciri mayat yang ditemukan dalam kondisi tanpa busana, kemungkinan itu merupakan orang yang sama.

Dugaan itu diperkuat dengan tidak adanya warga sekitar yang merasa kehilangan anggota keluarganya setelah sepekan mayat ditemukan.

Baca juga: Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Dalam Sumur di Curug Tangerang

Bambang menambahkan, warga juga tidak mengenal identitas ODGJ yang sempat berkeliaran karena kemungkinan memang bukan warga asli daerah tersebut.

"Enggak kenal, diduga ODGJ karena ciri-cirinya sama," kata Bambang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Wacana Kaesang Jadi Ketum PSI, Pengamat: Modal Status Anak Presiden Tak Cukup, Harus Diuji

Wacana Kaesang Jadi Ketum PSI, Pengamat: Modal Status Anak Presiden Tak Cukup, Harus Diuji

Megapolitan
Ayah Sultan Sebut PT Bali Tower Belum Pernah Lihat Langsung Kondisi Anaknya Usai Terjerat Kabel Optik

Ayah Sultan Sebut PT Bali Tower Belum Pernah Lihat Langsung Kondisi Anaknya Usai Terjerat Kabel Optik

Megapolitan
 Manuver PSI Gaet Kaesang Dianggap Aji Mumpung, Manfaatkan “Privilege” Anak Presiden

Manuver PSI Gaet Kaesang Dianggap Aji Mumpung, Manfaatkan “Privilege” Anak Presiden

Megapolitan
Kegiatan Prostitusi Anak di Jakarta Tetap Muncul Meski Terus Diberantas

Kegiatan Prostitusi Anak di Jakarta Tetap Muncul Meski Terus Diberantas

Megapolitan
13 Pemalak Sopir Truk di Babelan Kerap Minta Uang sampai Rp 10.000, Kini Ditangkap Polisi

13 Pemalak Sopir Truk di Babelan Kerap Minta Uang sampai Rp 10.000, Kini Ditangkap Polisi

Megapolitan
Meski Sudah Mediasi, Belum Ada Kesepakatan Kompensasi Bali Tower untuk Sultan Korban Kabel Optik

Meski Sudah Mediasi, Belum Ada Kesepakatan Kompensasi Bali Tower untuk Sultan Korban Kabel Optik

Megapolitan
Penusuk Pasutri di Gambir Disebut Tukang Kecrek yang Kerap Mangkal di Pelintasan Roxy Mas

Penusuk Pasutri di Gambir Disebut Tukang Kecrek yang Kerap Mangkal di Pelintasan Roxy Mas

Megapolitan
Kelakuan Bejat 'Debt Collector' yang Lecehkan Perempuan di Pesanggrahan: Iming-iming Kurangi Angsuran Rp 200 Ribu

Kelakuan Bejat "Debt Collector" yang Lecehkan Perempuan di Pesanggrahan: Iming-iming Kurangi Angsuran Rp 200 Ribu

Megapolitan
Pengendara Sepeda di Jalan Marunda Tewas Ditabrak Motor yang Lawan Arus

Pengendara Sepeda di Jalan Marunda Tewas Ditabrak Motor yang Lawan Arus

Megapolitan
2 Pemeran Film Dewasa Mangkir Lagi, Polisi Akan Kirimkan Surat Panggilan Ulang

2 Pemeran Film Dewasa Mangkir Lagi, Polisi Akan Kirimkan Surat Panggilan Ulang

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Musnahkan KTP DKI yang Lama Saat Warga Ubah ke DKJ

Pemprov DKI Diminta Musnahkan KTP DKI yang Lama Saat Warga Ubah ke DKJ

Megapolitan
Sempat Kejar-kejaran dengan Polisi, 2 Penjambret Ponsel di Tambora Ditangkap

Sempat Kejar-kejaran dengan Polisi, 2 Penjambret Ponsel di Tambora Ditangkap

Megapolitan
Hendak Tagih Utang ke Adik Ipar, Pasutri Ini Malah Ditusuk di Mata dan Dada

Hendak Tagih Utang ke Adik Ipar, Pasutri Ini Malah Ditusuk di Mata dan Dada

Megapolitan
Sedang Melaut, Nelayan Kaget Temukan Sapi Hidup di Tengah Perairan Kali Baru Jakut

Sedang Melaut, Nelayan Kaget Temukan Sapi Hidup di Tengah Perairan Kali Baru Jakut

Megapolitan
Pemprov DKI Berencana Tetapkan Tarif Transjakarta Sesuai Status Ekonomi Penumpang

Pemprov DKI Berencana Tetapkan Tarif Transjakarta Sesuai Status Ekonomi Penumpang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com