Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BERITA FOTO: Temuan Rel Trem Kuno di Proyek MRT Tertua di Indonesia, Pertama di Asia

Kompas.com - 18/11/2022, 18:55 WIB
Kristianto Purnomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Arkeolog dari Universitas Indonesia Charunia Arni menyebutkan, rel trem bekas peninggalan kolonial Belanda di Kawasan Harmoni, Jakarta Pusat jauh lebih dahulu ada daripada di Belanda.

Menurut Arni, jalur rel trem yang ditemukan baru-baru ini merupakan proyek buatan koloni Belanda yang bahkan belum dibuat di negaranya pada masa itu.

"Rel trem di Batavia itu jauh lebih dulu ada ketimbang di Belanda itu sendiri," kata Arni saat dijumpai di lokasi, Rabu (16/11/2022).

Baca juga: BERITA FOTO: Komponen Temuan Rel Trem Kuno di Proyek MRT

Potongan rel trem kuno sepanjang 1,4 kilometer di area proyek MRT Jakarta fase 2A di kawasan Harmoni, Jakarta Pusat, Jumat (18/11/2022). Komponen rel trem kuno yang ditemukan terdiri dari batang rel, lempengan penyambung batang rel, bantalan rel, dan batuan ballast.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Potongan rel trem kuno sepanjang 1,4 kilometer di area proyek MRT Jakarta fase 2A di kawasan Harmoni, Jakarta Pusat, Jumat (18/11/2022). Komponen rel trem kuno yang ditemukan terdiri dari batang rel, lempengan penyambung batang rel, bantalan rel, dan batuan ballast.

Negara yang telah menggunakan trem sebelum Indonesia saat itu adalah Inggris dan Amerika.

Dengan inovasi koloni Belanda itu, transportasi trem di Batavia (Jakarta), Indonesia menjadi yang pertama di Asia.

"Rel trem ini adalah yang pertama di Asia dan tertua di Indonesia," ucap dia.

Ia menceritakan, dahulu pembangunan trem di Batavia ini hanya digunakan sebagai ajang percobaan koloni Belanda.

Potongan rel trem kuno sepanjang 1,4 kilometer di area proyek MRT Jakarta fase 2A di kawasan Harmoni, Jakarta Pusat, Jumat (18/11/2022). Komponen rel trem kuno yang ditemukan terdiri dari batang rel, lempengan penyambung batang rel, bantalan rel, dan batuan ballast.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Potongan rel trem kuno sepanjang 1,4 kilometer di area proyek MRT Jakarta fase 2A di kawasan Harmoni, Jakarta Pusat, Jumat (18/11/2022). Komponen rel trem kuno yang ditemukan terdiri dari batang rel, lempengan penyambung batang rel, bantalan rel, dan batuan ballast.

Trem di Batavia pertama kali langsung berbentuk kereta dengan lokomotif dan gerbong seperti yang ada saat ini.

Saat itu, trem yang dimaksud merupakan satu gerbong terbuka dengan panjangnya sekitar 2-3 meter yang ditarik oleh kuda.

Trem kuda mirip dengan delman, tetapi ada gerbong dan jalur rel kereta untuk membuat roda-roda gerbong yang ada bergerak saat ditarik kuda.

Baca juga: BERITA FOTO: Penampakan Rel Trem Kuno Peninggalan Belanda di Proyek MRT

Potongan rel trem kuno sepanjang 1,4 kilometer di area proyek MRT Jakarta fase 2A di kawasan Harmoni, Jakarta Pusat, Jumat (18/11/2022). Komponen rel trem kuno yang ditemukan terdiri dari batang rel, lempengan penyambung batang rel, bantalan rel, dan batuan ballast.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Potongan rel trem kuno sepanjang 1,4 kilometer di area proyek MRT Jakarta fase 2A di kawasan Harmoni, Jakarta Pusat, Jumat (18/11/2022). Komponen rel trem kuno yang ditemukan terdiri dari batang rel, lempengan penyambung batang rel, bantalan rel, dan batuan ballast.

Lambat laun dengan berbagai persoalan dan pertimbangan, serta perkembangan teknologi akhirnya trem berubah menjadi gerbong-gerbong yang ditarik dengan kepala kereta api atau lokomotif.

Semua perkembangan trem itu dilakukan koloni Belanda di Indonesia.

Mereka berusaha memastikan bahwa pembangunan yang mereka buat bisa berhasil dengan baik digunakan.

Potongan rel trem kuno sepanjang 1,4 kilometer di area proyek MRT Jakarta fase 2A di kawasan Harmoni, Jakarta Pusat, Jumat (18/11/2022). Komponen rel trem kuno yang ditemukan terdiri dari batang rel, lempengan penyambung batang rel, bantalan rel, dan batuan ballast.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Potongan rel trem kuno sepanjang 1,4 kilometer di area proyek MRT Jakarta fase 2A di kawasan Harmoni, Jakarta Pusat, Jumat (18/11/2022). Komponen rel trem kuno yang ditemukan terdiri dari batang rel, lempengan penyambung batang rel, bantalan rel, dan batuan ballast.

Namun, percobaan pembangunan itu tidak langsung dilakukan di negara Belanda sendiri sehingga trem justru lebih dahulu hadir dan digunakan masyarakat Indonesia.

"Kelihatannya ketika penggunaan kendaraan masal trem itu berhasil di Batavia, di Belanda-nya baru dipakai," jelas Arni.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com