"Kenapa tiba-tiba sudah dilayangkan (olah TKP sore), katanya sudah olah TKP tadi pagi? Saya ketemu (penyidik) jam 11.00, saya masih ngobrol, katanya belum," sambung dia.
Baca juga: Ibu Korban Tak Terima Anak Kombes Pelaku Penganiayaan Disebut Anak Kecil
Selain itu, Yusna juga tak menerima pernyataan polisi dari Polres Metro Jakarta Selatan yang menyebut dugaan penganiayaan dialami anaknya merupakan candaan para remaja.
"Masa orang Polres Jakarta Selatan bilangnya itu anak-anak kecil pelakunya, perkelahian yang tidak serius. Ini bukan perkelahian loh. Ini anak saya dianiaya loh!" tutur Yusna.
Yusna juga mempertanyakan lamanya proses penyelidikan.
Padahal, kata Yusna, pemeriksaan sudah dilakukan sejak kasus penganiayaan terhadap putranya dilaporkan beberapa hari lalu.
Ia pun meminta pertolongan wartawan agar mendesak pihak rumah sakit segera mengeluarkan hasil visum anaknya.
“Hasil visum sampai sekarang belum keluar. Tolong dong tanyakan itu. Masa hasil visum belum keluar sudah lima hari,” ujar Yusna.
“Pasti (hasil visum) enggak mau diserahkan sama pihak rumah sakit. Tolong saya, tolong,” imbuh dia.
Baca juga: Permintaan Tolong Ibunda Korban yang Dianiaya Anak Kombes Polisi, Takut Kasus Disepelekan
Sementara itu, Kepala Seksi (Kasie) Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi mengatakan, hasil visum yang sudah dijalani korban nantinya akan menjadi barang bukti untuk penyelidikan.
"Untuk pemukulan sudah divisum, itu menjadi barang bukti. Ini masih didalami oleh penyidik. Nanti itu (hasil) yang memeriksa jelas saksi ahli yang menerangkan," kata Nurma.
Yusna sebelumnya membuat laporan kepolisian terkait dugaan tindakan kekerasan itu. Menurut Yusna, anaknya dianiaya karena dituduh menyembunyikan topi.
"Tiba-tiba anak saya pulang ke rumah, terus dia lapor kalau dia dipukul sama salah satu anak petinggi polisi. Tempat kejadiannya itu di PTIK,” kata Yusna di Mapolda Metro Jaya, Selasa (15/11/2022).
FB dan RC sama-sama mengikuti bimbingan Akpol di PTIK. Pemukulan itu terjadi pada Sabtu lalu dan disaksikan pelatih di PTIK.
Namun, sang pelatih disebut tidak berbuat apa-apa untuk melerai.
Akibat penganiayaan itu, FB mengalami sejumlah luka memar dan bahkan trauma.