Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Pekan Berlalu: Misteri Satu Keluarga yang Tewas Membusuk di Kalideres Kian Terkuak, Polisi Ungkap Petunjuk Penting

Kompas.com - 24/11/2022, 11:45 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua pekan lalu, satu keluarga yang terdiri dari suami, istri, anak, dan ipar, ditemukan sudah tidak bernyawa di Perumahan Citra Garden Extension Blok AC5 Nomor 7, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat.

Meski belum terungkap secara tuntas, kepolisian mulai menemukan benang merah dari kejanggalan demi kejanggalan dalam penemuan satu keluarga yang membusuk di rumahnya sendiri itu.

Kompas.com mencoba merunut peristiwa tersebut sejak awal ditemukan masyarakat setelah mencium bau busuk hingga petunjuk penting dari kepolisian. Berikut rangkumannya:

Ditemukan di Ruang yang Berbeda

Jasad satu keluarga yang telah membusuk itu ditemukan dalam posisi yang berberda-beda. Rudyanto Gunawan (71) ditemukan dalam posisi tertidur di atas kasur di kamar belakang.

Kemudian, istri Rudyanto bernama Margaretha Gunawan (68) ditemukan di kamar depan dalam posisi tertidur di atas kasur.

Di kamar yang sama juga ditemukan jasad anak dari Rudyanto-Margaretha bernama Dian (40), tetapi letaknya di lantai.

Baca juga: Ada Temuan Satu Keluarga yang Tewas di Kalideres, Kesaksian Ketua RT: Berawal dari Laporan Bau Busuk Tetangga

Terakhir, ipar dari Rudyanto bernama Budyanto Gunawan yang ditemukan dalam posisi terlentang di sofa ruang tamu.

Polisi menduga mereka meninggal dunia dalam waktu yang berbeda-beda. Tak ada tanda kekerasan pada jasad mereka.

Keberadaan Jasad Dipicu Bau Busuk yang Menyengat

Ketua RT 007 RW 015 Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat, Asiung, terkejut saat pertama kali melihat ke lokasi kejadian. Asiung menemukan empat jenazah dalam satu rumah sekitar pukul 18.30 WIB.

Menurut Asiung, penemuan mengerikan itu bermula saat sejumlah warga mencium bau tak sedap seperti bangkai dari rumah tersebut sejak Senin (7/11/2022).

Berselang dua hari, pada Rabu (9/11/2022), aroma tak sedap makin kentara saat petugas PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) datang untuk memutus aliran listrik di rumah itu.

Baca juga: Misteri Empat Mayat di Rumah Kalideres: Suami, Istri, Anak, dan Ipar Ditemukan di Ruangan Berbeda

"Nah sekitar jam 18.00 WIB, saya akhirnya lapor ke wilayah minta didampingi untuk membongkar pintu. Begitu saya lihat, saya langsung lapor ke Polsek Kalideres," ceritanya.

Tak Ada Sisa Makanan dalam Organ Tubuh

Tim dokter forensik Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati tidak mendapati sisa makanan pada jasad satu keluarga warga Kalideres, Jakarta Barat, yang ditemukan pada Kamis (10/11/2022).

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Kalideres Ajun Komisaris Syafri Wasdar mengatakan, dari hasil autopsi tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati tidak ditemukan adanya sisa makanan pada organ dalam keempat korban.

Baca juga: Hasil Autopsi Jasad Satu Keluarga yang Membusuk di Kalideres, Polisi: Tidak Ditemukan Sisa Makanan

"Kalau di lambungnya tidak ditemukan sisa makanan, artinya mungkin dia tidak makan dalam dua hari atau berapa hari," kata Syafri, Jumat (11/11/2022).

Ditemukan Lilin Merah, Kapur Baru, Bedak Bayi, Buku Berbagai Agama

Semangkuk kapur barus terlihat di atas meja makan saat empat mayat sekeluarga ditemukan di dalam rumah itu. Selain itu, juga ada sebuah lilin merah dan bedak bayi di atas meja makan yang sama.

Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Ajun Komisaris Syafri Wasdar mengatakan, dokter forensik menyebutkan bahwa kapur barus digunakan untuk menyerap bau.

Baca juga: Sederet Kejanggalan dalam Tewasnya Satu Keluarga di Kalideres, Korban Tak Makan hingga Temuan Bedak Bayi

Namun, Syafri tidak bisa memastikan apakah kapur barus tersebut secara sengaja digunakan seseorang untuk menghilangkan bau jenazah di dalam rumah tersebut atau tidak.

Selain itu, penyidik menemukan buku berbagai macam agama di dalam rumah itu. Adapun keberadaan buku itu masih menjadi teka-teki.

Mobil Dijual, Barang Dipak, dan Listrik Diputus

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Metro Jakarta Barat Komisaris Besar (Kombes) Pasma Royce mengungkapkan, mobil milik keluarga ternyata telah dijual.

Selain itu, polisi mendapati barang-barang di rumah korban dalam kondisi sudah dipak dan dibungkus rapi. Warga setempat juga sempat melihat korban mengeluarkan sejumlah perabotan dari dalam rumah ke mobil boks.

Baca juga: Rangkaian Peristiwa Sebelum Sekeluarga di Kalideres Tewas: Mobil Dijual, Barang Dipak, dan Listrik Diputus

Anak dari keluarga itu juga diketahui meminta PT PLN untuk memutus aliran listrik di rumahnya. Keluarga itu disebut telah menunggak tagihan listrik sejak Agustus 2022.

Ibu Diketahui Mati Sejak 6 Bulan Lalu

Margaretha Gunawan, satu dari empat penghuni rumah yang ditemukan tewas di Kalideres, Jakarta Barat, sudah meninggal sejak sebelum 13 Mei 2022.

Hal itu terungkap dari keterangan pegawai koperasi simpan pinjam yang sempat berkomunikasi dan berinteraksi dengan keluarga karena hendak menggadaikan sertifikat tempat tinggal tersebut.

Pegawai yang sudah curiga itu pun diam-diam menyalakan senter dari ponselnya dan mendapati Margaretha sudah menjadi mayat.

Baca juga: Fakta Baru Kasus Keluarga Tewas di Kalideres: Dian dan Budiyanto Hidup Bersama Mayat...

Dian yang saat itu melihat pegawai tersebut langsung mengatakan bahwa ibunya masih hidup. Ia mengaku masih memberikan susu dan menyisir rambut ibunya yang sudah jadi mayat.

Pesan Misterius Bernada Negatif

Penyidik kepolisian bersama tim ahli digital forensik memeriksa dua unit ponsel milik anggota keluarga tersebut yang ditemukan di dalam rumah.

Dari ponsel itu, penyidik menemukan informasi berupa pesan komunikasi satu arah dari ponsel pertama ke ponsel kedua. Nada pesan tersebut beremosi negatif.

Baca juga: Chat Misterius Bernada Emosi Negatif dalam Dua Ponsel Keluarga Tewas di Kalideres...

Penyidik bersama tim ahli psikologi forensik masih terus menganalisis maksud dari pesan-pesan tersebut dan mencari keterkaitannya dengan motif meninggalnya para korban.

Jual Aset Bukan Miliknya

Kepolisian mengungkap ada upaya salah satu anggota keluarga menjual aset yang bukan miliknya. Barang-barang yang dijual itu di antaranya mobil, kendaraan roda dua, pendingin ruangan (AC), kulkas, blender, dan televisi.

Selain itu, adapula sertifikat rumah juga tertulis atas nama Reny Margaretha Gunawan (68). Barang-barang itu diduga aktif dijual oleh Budyanto Gunawan (68) yang berstatus adik Rudyanto (71).

Baca juga: Seluruh Aset Keluarga yang Tewas di Kalideres atas Nama Orangtua, Lantas Kenapa Budyanto yang Aktif Jual Sana-sini?

Seperti diketahui, Budyanto sempat menemui pegawai koperasi simpan pinjam yang sedang mensurvey rumah yang ingin digadai saat Margaretha diketahui sudah jadi mayat pada 13 Mei lalu.

(Penulis: Mita Amalia Hapsari, Zintan Prihatini, Tria Sutrisna | Editor: Jessi Carina, Fabian Januarius Kuwado, Rakhmat Nur Hakim, Ihsanuddin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com