Air laut yang menggenangi perumahan warga cukup mengganggu aktivitas, baik saat menjemur pakaian, maupun mengurusi ternak. Mereka harus bolak-balik melintasi genangan tersebut.
Pasalnya, tanggul Muara Baru dapat menahan air laut agar tak tumpah ke permukiman warga. Sebelum ditinggikan, rumah warga yang berada di sekitar tanggul sempat terendam air laut.
"Kalau waktu belum dibangun tanggul raksasa memang pernah jebol. Lupa saya tahunnya, tapi sudah lama. Kalau sekarang udah enggak pernah jebol lagi," tutur dia.
Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti, Nirwono Yoga, berujar ancaman banjir rob saat ini sulit dihindarkan, terlebih saat terjadi fenomena alam bulan purnama yang berdampak pada kenaikan permukaan laut akibat pasang.
Nirwono mengatakan perlu langkah strategi untuk mengatasi banjir rob di Jakarta, yaitu dengan adanya restorasi kawasan pesisir Jakarta.
Menurut Nirwono, perlu pembebasan lahan selebar 500 meter dari garis laut menuju daratan yang terbebas dari permukiman warga pesisir.
Adapun warga tersebut perlu direlokasi ke rumah susun sederhana sewa terdekat dari pantai.
"Serta, kawasan pesisir dihijaukan kembali atau reforestasi hutan mangrove atau pantai sebagai peredam banjir rob, abrasi pantai, atau pun terjangan tsunami," tutur Nirwono kepada Kompas.com, dikutip Senin (28/11/2022).
(Penulis: Zintan Prihatini, Larissa Huda | Editor: Irfan Maullana, Nursita Sari, Jessi Carina)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.