JAKARTA, KOMPAS.com - Samping rel atau samrel, begitulah warga menyebut tempat langganan para pengguna narkoba di Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Bagi pelaku penyalahgunaan narkoba, samrel pernah menjadi "surga" di mana mereka bebas mengisap sabu.
Namun, wilayah itu kini disulap menjadi markas kepolisian untuk memantau peredaran narkotika.
Baca juga: Tak Kenal Usia, Anak-anak hingga Orang Tua Nyabu di Kampung Bahari
Andi, bukan nama sebenarnya, salah satu warga Kampung Bahari, menyaksikan bagaimana gubuk-gubuk di samrel dibangun beberapa tahun lalu, hingga dihancurkan oleh polisi pada Maret 2022.
"Waktu di pos itu, sebelum jadi pos polisi lebih parah di situ peredaran narkobanya," ungkap Andi saat dihubungi Kompas.com, Jumat (2/12/2022).
"Padat itu kalau masuk ke dalamnya dulu terus di situ. Aduh, sepanjang situ udah lapaknya tersebar. Udah paling kuat lah di situ dulu," sambung dia.
Sebelum menjadi "kampung narkoba", Bahari sejatinya adalah perkampungan biasa.
Baca juga: Persekongkolan Warga Lindungi Bandar Narkoba Saat Polisi Gerebek Kampung Bahari
Selama 48 tahun Andi menghuni rumahnya di Kampung Bahari, kondisi kampung ini awalnya normal-normal saja. Sayangnya, bisnis haram itu kemudian masuk dan mengakar di Kampung Bahari.
Para pemakai narkoba di Kampung Bahari berasal dari berbagai usia. Andi berkata, anak-anak hingga orang tua kerap "nyabu" di tempat ini saat malam tiba.
"Anak kecil, dewasa, orang tua semua pada nyabu," tutur Andi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.