Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serunya Beraktivitas di Taman Literasi Martha Christina Tiahahu, Bermain dengan Cucu hingga Baca Buku...

Kompas.com - 04/12/2022, 18:21 WIB
Ellyvon Pranita,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah orang tampak berkumpul dan membaca buku di perpustakaan Taman Literasi Martha Christina Tiahahu di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Minggu (4/12/2022).

Ada pula keluarga yang berkumpul dan bermain-main di area taman tersebut, seperti yang dilakukan Nani (48) dan keluarganya.

Nani yang tinggal di dekat Pasar Kebayoran, Jakarta Selatan, menggunakan kendaraan pribadi bersama suami, anak, menantu, dan cucunya menuju Taman Literasi Martha Tiahahu.

Nani merasa bahwa ia dan anggota keluarganya akan senang karena bisa refreshing dengan melihat keindahan taman tersebut.

Baca juga: Wajah Baru Taman Literasi Martha Christina Tiahahu, Tak Sekadar RTH...

Setelah turun dari mobil yang diparkir di tempat parkir, Nani dan keluarganya awalnya hanya berkeliling dan berlari-lari kecil di taman tersebut.

Namun, melihat beberapa fasilitas yang tersedia di sana, Nani mengajak keluarganya menikmati fasilitas-fasilitas tersebut.

Sebagai informasi, Taman Martha Christina Tiahahu memiliki area berbentuk bundar yang dikelilingi oleh pepohonan.

Ada juga berbagai fasilitas yang disediakan di sana, seperti ruang perpustakaan, plaza kalebrasi, plaza bunga, dan paviliun literasi yang berada di lantai dua.

Tidak hanya itu, ada juga fasilitas lain seperti tempat parkir atau penitipan sepeda, mushala, dan toilet yang lokasinya berdekatan dengan plaza anak.

Baca juga: Melihat Lebih Dekat Taman literasi Martha Christina Tiahahu, Ini Cara Berkunjung hingga Lokasi Parkirnya...

Bersama menantunya, Nani membawa cucunya, Rani (4), bermain di area bermain anak-anak di bagian luar taman itu.

Usai bermain dengan sang cucu, Nani yang suka sekali membaca buku mengajak anggota keluarganya untuk berteduh sekaligus membaca buku-buku di ruang perpustakaan taman.

Ada banyak jenis buku yang bisa ditemukan di sana, mulai dari buku pendidikan, fiksi, ilmiah, cerita anak-anak, buku tentang finansial dan keuangan, hukum, dan lain sebagainya.

Berbaur dengan pengunjung lainnya, Nani dan keluarga duduk di area yang telah disediakan di ruang perpustakaan itu.

Mereka memilih beberapa buku bacaan, tidak lupa buku cerita anak-anak untuk diceritakan kepada Rani.

Baca juga: Nyaman dan Santai, Ini Fasilitas Taman Literasi Martha Christina Tiahahu

Rani juga tampak antusias memilih sendiri beberapa buku yang ada di lemari berwarna biru di ruang perpustakaan tersebut.

"Senang sekali di sini, tadi cuma berteduh, tapi ternyata ada perpustakaan dan banyak juga buku-bukunya," ujar Nani saat dijumpai di lokasi, Minggu.

Menurut Nani, taman ini menjadi menarik karena ia bisa melakukan banyak hal di satu lokasi, seperti bermain di taman bermain anak-anak, berolahraga, menonton pertunjukan, hingga membaca buku secara gratis.

Ia menambahkan, ruang perpustakaan di taman sangat menarik dan bagus untuk membuat orang-orang lebih gemar lagi membaca.

"Ya ada juga sih yang mau baca tapi mungkin enggak bisa beli, di sini enak tempatnya dekat taman, ruangannya juga enak buat baca dan gratis juga masuknya," ucap dia.

Baca juga: Cara ke Taman Literasi Martha Christina Tiahahu Naik MRT, Transjakarta, dan KRL

Ruang membaca yang nyaman di ruang publik seperti Taman Martha Christina Tiahahu diharapkan bisa membantu meningkatkan literasi di Indonesia.

"Kalau dulu ini (Taman Literasi Martha Tiahahu) kan satu fungsinya (cuma) taman, sekarang kami tingkatkan fungsinya untuk minimal komersial, taman bermain anak, fungsi kegiatan kesenian dan kebudayaan, juga tidak lupa fungsi literasi," ujar Direktur Pengembangan Bisnis PT MRT Jakarta Farchad Mahfud di lokasi, Minggu.

Taman yang baru selesai direvitalisasi pada pertengahan September 2022 lalu itu kini hadir dengan konsep baru.

Taman seluas 9.710 meter persegi itu awalnya hanya dibuka dengan konsep taman wisata, tidak banyak berbeda dengan ruang terbuka hijau (RTH) lainnya.

Taman ini dikelola oleh anak perusahaan PT MRT Jakarta, PT Integrasi Transit Jakarta, berkolaborasi dengan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta serta Perpustakaan Jakarta.

"Kami berharap akan banyak masyarakat yang bisa memanfaatkan area ini untuk kegiatan apa pun sejauh itu sesuai dengan temanya dan tidak dilarang," kata Farchad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com