Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER JABODETABEK] Pemasangan "Barcode" Pohon Kontroversial | Cerita Eks Pegawai Shopee | Ayah Kandung Balita yang Tewas Dibanting Lapor Polisi

Kompas.com - 09/12/2022, 05:30 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Berita kontroversi ratusan barcode pohon yang hendak dipasang oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Depok banyak dicari pembaca di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) pada Kamis (08/12/2022).

Lalu, pembaca juga turut menaruh perhatian pada cerita eks pegawai Shopee yang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK). Mereka menangis, bingung, dan bertanya-tanya.

Kemudian, ayah kandung bayi yang tewas dibanting melaporkan mantan istri ke polisi atas dugaan kelalaian karena telah menitipkan putrinya kepada orang baru dikenal. Berikut paparannya:

1. Pemasangan barcode pohon kontroversial

Warga Kota Depok, Jawa Barat, diramaikan dengan penambahan ratusan barcode pohon yang hendak dipasang oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Depok.

Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan pemasangan barcode pohon tersebut bertujuan untuk mengedukasi masyarakat dalam pengenalan jenis hingga manfaat pohon. Kebijakan tersebut pun menuai kontroversi dan kritik.

Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti, Nirwono Yoga, mempertanyakan rencana pemasangan kode batang atau barcode pada batang pohon oleh Pemerintah Kota Depok di beberapa wilayahnya. Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Mempertanyakan Urgensi Pemasangan Barcode Pohon oleh Pemkot Depok, Akankah Sia-sia?

2. Cerita eks pegawai Shopee yang kena PHK

Perempuan bernama Zeze tidak pernah berpikir bahwa itu menjadi hari terakhirnya bekerja di sana. Tepat pukul 08.00 WIB, Zeze menerima sebuah surat elektronik di emailnya.

Dalam surat elektronik tersebut, ada undangan untuk menghadiri rapat besar pukul 10.00 WIB secara daring.

“Itu undangan meeting mendadak banget, itu town hall (rapat besar) bukan divisi doang,” ujar Zeze kepada Kompas.com, Rabu (7/12/2022). Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Shopee PHK Massal, Eks Pegawai Move On Cari Pekerjaan Baru

3. Ayah kandung balita tewas di tangan pacar istrinya lapor polisi

Pria berinisial FP (25) menyayangkan perilaku mantan istrinya, SS (25), yang telah menitipkan anak GMM (2) kepada Y (32) hingga menyebabkan sang anak tewas dianiaya.

Adapun Y merupakan pacar SS. Oleh karena itu, FP melaporkan SS ke polisi atas dugaan kelalaian karena telah menitipkan putrinya kepada orang yang baru dikenal pada Mei 2022.

"Sudah, saya sudah lapor ke Polres Depok. Saya (Rabu) kemarin balik lagi karena tahun kelahiran saya itu salah," ujar FP saat dikonfirmasi, Kamis (8/12/2022). Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Kasus Balita Tewas Dibanting Pacar Ibunya, Ayah Kandung: Kenapa Tak Dititip ke Saya Saja?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com