Perempuan asal Tangerang itu memilih menghabiskan waktunya istirahat di kamar kosnya karena waktu cuti yang sedikit.
Ia menyimpan jatah cutinya agar bisa libur panjang saat Lebaran, dan memilih menyisakan uang untuk berlibur masuk ke tabungan saja.
"Kayaknya aku lebih butuh waktu untuk istirahat sih, jadi ya lebih suka tidur, nonton atau apalah di sini-sini aja," ujar dia.
Tidak jauh berbeda dengan Dona, sekalipun ada keinginan untuk berlibur, Erika lebih memilih tempat wisata yang dekat-dekat saja.
Menurut dia, tempat wisata yang dekat bisa menjadi alternatif minimalkan pengeluaran untuk bertamasya juga tidak membutuhkan waktu yang lama.
Baca juga: 7.000 Orang Diprediksi Berwisata ke Pulau Seribu via Muara Angke pada Libur Natal dan Tahun Baru
"Mungkin untuk libur Natal dan tahun barunya ya selain bikin acara sama teman-teman di sini, kalaupun mau liburan ke tempat-tempat yang dekat-dekat aja deh, gak makan waktu banyak, juga gak habis ongkos banyak," kata dia.
Apa yang diceritakan oleh Dona dan Erika itu pun sesuai dengan hasil survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan.
BKT menyebutkan, secara umumnya di tanah air, diprediksikan sebanyak 83,64 persen penduduk di Indonesia tidak bepergian selama libur Natal dan tahun baru.
Sementara, potensi pergerakan pada Natal dan tahun baru tahun ini yaitu 16,35 persen dari jumlah penduduk Indonesia, atau sekitar 44,17 juta orang.
Dalam lingkup survei yang lebih kecil yakni terhadap 30.606 responden menunjukkan sebanyak 38,4 persen responden memilih tidak melakukan perjalanan saat Natal dan tahun baru karena tidak ada biaya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.