Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Banjir Rob Masih Ancam Warga Pesisir Jakarta Selama Natal Hingga Tahun Baru

Kompas.com - 26/12/2022, 21:03 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Wilayah pesisir utara Jakarta, termasuk gugusan Kepulauan Seribu, berpotensi dilanda banjir rob, angin kencang, dan gelombang tinggi, di sepanjang sisa akhir tahun ini hingga awal tahun depan.

Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, banjir rob melanda 17 titik jalan di Kelurahan Pulau Harapan, Kepulauan Seribu pada Minggu (25/12/2022) pagi.

Pada saat yang sama banjir rob juga melanda kawasan Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara.

Dikutip dari Kompas.id, Edi Mulyono (38), pengurus warga RT 001 RW 004 Pulau Pari, mengatakan, banjir rob disertai angin kencang melanda pantai, jalan, dan permukiman warga hingga ketinggian 50 cm.

Baca juga: Banjir Rob Melanda Kawasan Pelabuhan Muara Angke, Resto Apung Terendam

”Hari ini sudah berangsur surut jadi 20 cm. Kami masih waspada karena memang sedang musim gelombang dan angin,” kata Edi, Senin (26/12/2022).

Kepala Satuan Pelayanan Pengolahan Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta Michael Sitanggang mengatakan, tim di lapangan siap sedia mengingat potensi bencana hidrometeorologi masih mengancam dari akhir tahun 2022 hingga awal tahun 2023.

"Berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir rob berpotensi terjadi di wilayah pesisir utara DKI Jakarta termasuk pulau-pulau di Kepulauan Seribu," ujarnya.

Fenomena bulan baru

Michael menambahkan, potensi banjir rob meningkat selama fenomena bulan baru pada 23 Desember 2022. Kondisi ini juga dipengaruhi jarak dekat Bulan ke Bumi pada 24 Desember 2022.

Baca juga: Banjir Rob di Kawasan Muara Angke Semakin Tinggi, Warga: gara-gara Proyek Reklamasi

"Warga di wilayah pesisir DKI Jakarta diimbau waspada terhadap peningkatan ketinggian pasang air laut maksimum, yang berpotensi menyebabkan terjadinya banjir pesisir," imbuh Michael.

Berdasarkan catatan Kompas.com, banjir pesisir atau rob selama dua hari terakhir menggenangi sejumlah wilayah di pesisir Jakarta Utara.

BPBD DKI mencatat , pada Senin (26/12/2022) sekitar pukul 12.30 WIB, tinggi muka air akibat rob di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara mencapai sekitar 30- 40 cm.

Sementara pada Kamis lalu, hingga pukul 10.00 ada dua wilayah rukun tetangga (RT) dari total 30.470 RT di Jakarta yang terendam rob.

Dua RT yang terendam rob itu berada di wilayah Kelurahan Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.

Baca juga: Waspadai Potensi Banjir Rob di 9 Wilayah Jakarta Utara hingga 27 Desember

"Saat itu terjadi pasang air laut yang menyebabkan kenaikan status siaga Pintu Air Pasar Ikan menjadi siaga 1 (bahaya) dan banjir pesisir di beberapa titik di wilayah DKI Jakarta," ujar Michael.

Sinkronisasi data

Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menuturkan, sudah ada peringatan dini bencana hidrometeorologi sampai akhir tahun dari BPBD DKI Jakarta.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI akan menyinkronkan data dan kesiapsiagaan dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana agar optimal dalam penanganan ataupun penanggulangan bencana di lapangan.

”Memang air laut naik agak tinggi dan saya lihat perkembangannya sampai 10 cm di atas mata kaki. Tentunya petugas yang terkait bisa mengatasi ini," kata Heru.

Baca juga: Soal Potensi Banjir Rob di Pesisir Jakarta, Heru Budi Minta Pompa Air Pluit Dimaksimalkan

Salah satu cara mengatasinya adalah dengan memastikan pompa di Waduk Pluit untuk bisa mempercepat kurangi banjir rob,” lanjut Heru.

Sebagai antisipasi, hingga awal tahun 2023, warga diminta untuk memantau peringatan ini gelombang pasang melalui laman bpbd.jakarta.go.id/gelombanglaut.

Selain itu, warga dipersilakan mengunduh buku panduan kesiapsiagaan, melaporkan bila menemukan potensi genangan atau banjir melalui aplikasi Jaki, dan memperbarui informasi banjir di laman pantaubanjir.jakarta.go.id/peta-banjir-berbasiskan-rt.

(Kompas.com: Muhammad Naufal | Kompas.id: Fransiskus Wisnu Wardhana Dany)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com