JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua RT 006/RW 02 Kelurahan Jatinegara Noves Haristedja mengatakan, kediaman Eny Sukaesi (58) dan Pulung Mustika Abima (23) atau Tiko masih belum dipasangi aliran listrik.
"Listrik masih menunggu kelengkapan surat-suratnya," ujar dia ketika dikonfirmasi, Minggu (8/1/2023).
Menurut Noves, Tiko harus menyiapkan dulu beragam surat yang diperlukan, seperti KTP, KK, dan juga PBB rumah.
Baca juga: Kala Kemanusiaan Jadi Alasan Warga Bantu Eny dan Tiko...
Saat ini surat yang belum lengkap hanyalah PBB rumah saja.
"Tinggal PBB yang sedang dicari. Berhubung sudah disimpan, jadi harus dicari dulu," ucap Noves.
Sebelumnya, Noves mengatakan bahwa pompa air sedang dipasang kembali di kediaman Eny dan Tiko.
Seorang warga bernama Udin mengungkapkan, proses pemasangan pompa air secara swadaya oleh warga setempat sudah dimulai sejak Sabtu (7/1/2023).
Baca juga: Pompa Air Mulai Dipasang di Rumah Eny dan Tiko, Sementara Pakai yang Manual
Namun, kegiatan pada Sabtu lebih difokuskan dalam pengeboran guna mencari titik air.
"(Proses pemasangan) dari kemarin. Ini lanjut. Dari kemarin sore," tutur Udin di Kompleks PLN di Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Minggu.
Adapun proses pemasangan pompa sudah dimulai sejak Minggu pagi, dan diperkirakan akan berlangsung seharian penuh.
Udin mengatakan, hari ini warga setempat akan memfokuskan diri pada pemasangan pompa air jenis manual.
"Pemasangan (difokuskan) hari ini biar besok udah enggak ada kerjaan lagi," ucap dia.
Baca juga: Duduk Perkara Rumah Mewah di Cakung Viral karena Terbengkalai, padahal Ada Penghuninya
Adapun Eny diduga mengalami depresi sejak berpisah dan ditinggal oleh suaminya pada 2010 lalu.
Sejak saat itu, Tiko merawat sang ibu seorang diri. Eny selalu menolak jika ada tetangga yang menawarkan uluran tangan.
Kehidupan Eny dan Tiko yang tinggal di rumah mewah tanpa listrik dan air selama puluhan tahun pun kini menjadi sorotan sejumlah pihak.
Pemerintah daerah akhirnya turun tangan membantu dua penghuni rumah terbengkalai itu.
Eny yang diduga depresi dievakuasi untuk mendapatkan penanganan medis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.