Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trotoar Margonda Kerap "Dicaplok" Kendaraan, Wali Kota Siapkan Aturan Penertiban

Kompas.com - 10/01/2023, 14:27 WIB
M Chaerul Halim,
Nursita Sari

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok tengah menyiapkan langkah untuk menangani penyalahgunan fungsi trotoar. Sebab, selama ini trotoar kerap digunakan untuk area parkir.

Wali Kota Depok Mohammad Idris mengaku telah membuat draf peraturan bagi para pengendara untuk menaati garis sempadan bangunan (GSB).

"Jadi tahun ini kami sudah buat draf konsep penanganan penertiban, menjaga trotoar agar terpelihara dengan baik, khususnya (bagi) para pengendara motor dan mobil," kata Idris di Perum Depok Maharaja, Rangkapan Jaya, Pancoran Mas, Depok, Selasa (10/1/2023).

"Caranya gimana? Mereka harus menaati GSB, garis sempadan bangunan, itu kami akan lakukan penataan dan penertiban," sambung dia.

Baca juga: Trotoar Margonda Jadi Parkiran dan Tempat Usaha, B2W Indonesia: Harus Ada Regulasi yang Jelas

Tak hanya itu, Idris mengaku akan membuat kantong-kantong parkir di sekitar Jalan Raya Margonda.

"Solusi yang kedua, kami akan membuat kantong-kantong parkir," kata dia.

Pemkot akan mengandeng para pemilik lahan yang mau diajak bekerja sama untuk menyediakan kantong parkir.

 

"Ini kan tahu sendiri di Margonda harganya sekian, nanti kami akan kerja sama dengan beberapa pemilik tanah di situ," ujar Idris.

Baca juga: Trotoar Margonda yang Tak Pernah Steril Bahkan Saat Sedang Direvitalisasi, Jadi Tempat Parkir dan Jualan...

Diberitakan sebelumnya, persoalan pengendara yang parkir sembarangan hingga pedagang berjualan di atas trotoar Jalan Margonda Raya menjadi masalah yang tak pernah terselesaikan.

Bahkan, saat direvitalisasi, trotoar tersebut tak juga steril. Padahal, revitalisasi trotoar ditujukan untuk pejalan kaki, bukan untuk tempat parkir atau berjualan.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di Jalan Margonda Raya pada 28 Oktober 2022 sekitar pukul 14.15 WIB, terlihat dua mobil terparkir di atas trotoar Margonda yang masih dalam tahap revitalisasi.

Satu mobil parkir tepat di depan percetakan Anugerah Printshop, sedangkan mobil lainnya di dekat Jalan Kober.

Ada juga beberapa motor berjejer di trotoar itu.

Baca juga: Belum Terima Surat Gugatan Administratif Orangtua Murid SDN Pondok Cina 1, Wali Kota Depok: Nanti Saya Pelajari

Sebulan kemudian atau tepatnya pada 23 November 2022, terdapat sejumlah mobil milik sebuah showroom terparkir di atas trotoar Jalan Margonda Raya, yang belum rampung direvitalisasi.

Pantauan Kompas.com saat itu, setidaknya terdapat empat mobil yang terparkir di atas trotoar tersebut.

Akibatnya, pejalan kaki yang hendak berjalan di troator itu terhalang oleh mobil milik showroom.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com