Akan tetapi, permukaan air laut dan penurunan muka tanah di Ibu Kota kian masif terjadi.
"Air laut masuk ke daratan itu karena ada kenaikan muka air laut. BRIN sudah mengeluarkan pernyataan kenaikan muka air laut dengan permukaan tanah itu tidak seimbang," ujar Suci.
Penurunan muka tanah di pesisir Jakarta juga diketahui terjadi secara signifikan. Tanggul laut akan mengikuti laju muka tanah yang makin turun.
Baca juga: Sering Becek dan Banjir, Kini Warga Kalibaru Andalkan Tanggul Pantai untuk Menahan Air Laut
"Itu pula yang kemudian dalam beberapa tahun terakhir kita mendengar kabar soal tanggul yang jebol," ucap Suci.
"Bahkan sekarang kami menerima laporan dari warga bahwa sudah ada tanggul yang ada retakan-retakan," sambung dia.
Walhi berpandangan, pembangunan gedung di wilayah Jakarta tak seharusnya mendekati kawasan pesisir, melainkan menjauh atau bahkan di luar wilayah Ibu Kota.
Suci mengatakan sejumlah ahli menyarankan agar bangunan-bangunan perkantoran tidak perlu lagi dibangun di Jakarta.
"Jadi kalau misalnya pemerintah mau menjawab, harus memperhatikan daya dukung dan daya tampung di wilayah DKI Jakarta," jelas dia.
Baca juga: Tanggul Pantai Kalibaru Rampung, Warga: Dulu Air Laut Langsung ke Daratan
Sebelumnya, Kasi Perencanaan Bidang Pengendalian Rob dan Pengembangan Pesisir Pantai SDA DKI Jakarta Putu Riska Komala menyebutkan NCICD dibagi dalam tiga fase pembangunan, yaitu fase A, fase B, dan fase C.
Fase A merupakan pembangunan tanggul pantai. Sementara itu, pembangunan giant sea wall termasuk dalam fase B dan fase C.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.